Browsing by Author "KARINA KALASUBA"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Aktivitas Antibakteri dan Mekanisme Aksi Fraksi Ekstrak Daun Bakau Merah (Rhizophora stylosa Griff.) terhadap Klebsiella pneumoniae ATCC 700603(2023-08-08) KARINA KALASUBA; Mia Miranti Rustama; Sri Rejeki RahayuningsihKlebsiella pneumoniae merupakan bakteri multi drug resistant (MDR) penyebab berbagai penyakit pada manusia, termasuk pneumonia. Untuk menangani bakteri MDR ini, diperlukan terapi alternatif dari senyawa bioaktif tumbuhan. Rhizophora stylosa Griff secara tradisional telah dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan dan diketahui mengandung senyawa bioaktif dengan sifat antibakteri. Meskipun menawarkan potensi besar, penelaahan senyawa bioaktif R. stylosa masih dalam tahap awal. Dengan demikian, teknik ekstraksi maserasi dan teknik pemisahan senyawa dengan ekstraksi cair-cair digunakan untuk mengekstraksi senyawa bioaktif dari daun R. stylosa. Aktivitas antibakteri dari fraksi juga dievaluasi terhadap K. pneumoniae ATCC 700603 menggunakan difusi sumuran dan pengukuran kebocoran komponen sel. Penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi n- heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi aqueous daun R. stylosa menghambat pertumbuhan K. pneumoniae secara sedang, nilai MIC 60% pada fraksi n-heksana, nilai MIC 40% pada fraksi etil asetat dan fraksi aqueous. Efek ini sejalan dengan adanya penghambatan sintesis protein dan asam nukleat, seperti yang ditunjukkan oleh pengukuran absorbansi dengan spektrofotometer UV-Vis terhadap pelepasan bahan sel pada 260 dan 280 nm. Selain itu, mikrograf elektron sel K. pneumoniae yang diperlakukan dengan fraksi aqueous daun R. stylosa menegaskan bahwa fraksi tersebut merusak formasi sel. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi aqueous daun R. stylosa memiliki potensi untuk bertahan dalam penelitian tambahan untuk menentukan senyawa bioaktif yang berkontribusi terhadap aktivitas antibakteri, serta serangkaian uji aktivitas dan toksisitas.Item Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana Daun Bakau Merah (Rhizophora stylosa Griff.) terhadap Bakteri Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli(2021-07-08) KARINA KALASUBA; Sri Rejeki Rahayuningsih; Mia Miranti RustamaPenyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Bakau merah (Rhizophora stylosa Griff.) diketahui berpotensi memiliki senyawa antibakteri. Penelitian ini bertujuan mendapatkan konsentrasi ekstrak n-heksana daun bakau merah yang efektif sebagai antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri K. pneumoniae, S. aureus dan E. coli. Metode yang digunakan adalah metode eksperimetal menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 × 7, dengan perlakuan pertama adalah tiga jenis bakteri dan perlakuan kedua adalah konsentrasi ekstrak (500 ppm, 750 ppm, 1000 ppm, 1250 ppm, 1500 ppm, dan kontrol positif antibiotik amoksisilin, serta kontrol negatif pelarut akuades dengan penambahan CMC). Data dianalisis dengan ANOVA dan bila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan taraf kepercayaan 95% (α .05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana R. stylosa memberikan aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri uji. Pada penelitian ini diketahui bahwa hasil ANOVA menunjukkan tidak adanya interaksi antara jenis bakteri uji dengan konsentrasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai KHM terhadap K. pneumoniae dan E. coli adalah konsentrasi 500 ppm, sedangkan KHM S. aureus adalah konsentrasi 750 ppm. Adapun hasil uji KBM menunjukkan bahwa nilai KBM terhadap bakteri K. pneumoniae dan E. coli adalah 750 ppm dan nilai KBM terhadap bakteri S. aureus adalah 1000 ppm. Konsentrasi efektif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri K. pneumoniae dan E. coli yaitu sebesar 500 ppm dengan kategori daya hambat sedang dengan rata-rata diameter hambat 7.9 mm untuk bakteri K. pneumoniae dan 7.1 mm untuk bakteri E. coli, sedangkan bakteri S. aureus yaitu sebesar 750 ppm dengan kategori daya hambat sedang dengan rata-rata diameter hambat 6.4 mm. Hasil uji ini menunjukkan bahwa K. pneumoniae dan E. coli lebih sensitif terhadap ekstrak dibandingkan dengan S. aureus. Perbedaan sensitivitas ketiga jenis bakteri ini berkaitan dengan perbedaan komposisi dinding sel. Ekstrak n-heksana R. stylosa diketahui lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Gram-negatif dibandingkan kelompok bakteri Gram-positif. Hal ini karena diduga senyawa antibakteri flavonoid dan triterpenoid yang terkandung dalam ekstrak n-heksana daun bakau merah (R. stylosa) memiliki kemampuan mendenaturasi lemak yang terkandung dalam bakteri Gram-negatif.