Browsing by Author "KARINA MUTHIA"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item STUDI KOMPUTASI ISOPANDURATIN A, 4-HIDROKSIPANDURATIN A, KAEMPFERIDA DAN ETIL p-METOKSISINAMAT DARI TANAMAN SUKU ZINGIBERACEAE SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE DAN ALPHA MELANOCTYE STIMULATING HORMONE(2012-08-03) KARINA MUTHIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenTirosinase dan alpha melanocyte stimulating hormone (α-MSH) berperan dalam proses pigmentasi kulit. Isopanduratin A dan 4-hidroksipanduratin A rimpang Kaempferia pandurata Roxb., kaempferida rimpang Alpinia officinarum Hance. dan etil p-metoksisinamat (EPMS) rimpang Kaempferia galanga L. terbukti memiliki aktivitas penghambatan tirosinase secara empiris dan in vitro. Studi docking molekul dilakukan untuk memvisualisasikan interaksi tingkat molekul keempat senyawa dengan tirosinase dan α-MSH kemudian aktivitasnya dibandingkan dengan arbutin, asam kojik, dan hidrokuinon. Hasil menunjukkan bahwa aktivitas penghambatan tirosinase dan α-MSH berturut-turut mulai dari yang terbaik adalah kaempferida, isopanduratin A, 4-hidroksipanduratin A, dan EPMS. Dapat disimpulkan senyawa tersebut lebih mudah berinteraksi dengan tirosinase dibandingkan α-MSH. Keempat senyawa kecuali EPMS berpotensi menghambat tirosinase lebih baik dibandingkan arbutin, asam kojik, dan hidrokuinon. Tyrosinase and alpha melanocyte stimulating hormone (α-MSH) involved in skin pigmentation process. Isopanduratin A and 4-hydroxypanduratin A of Kaempferia pandurata Roxb. rhizome, kaempferide of Alpinia officinarum Hance rhizome and ethyl p-metoxycinnamate (EPMS) of Kaempferia galanga L. rhizhome have shown inhibitory activity of tyrosinase both empirically and in vitro. Molecular docking studies has been performed to visualize molecular interaction of these compounds with tyrosinase and α-MSH then the activity was compared to arbutin, kojic acid, and hidroquinon. The results indicate that the inhibitory activity of tyrosinase and α-MSH in a row starting from the best are kaempferide, isopanduratin A, 4-hydroxypanduratin A, and EPMS. In conclusion these compounds interacted more easily with tyrosinase than α-MSH. These four compounds except EPMS potentially inhibit tyrosinase better than arbutin, kojic acid, and hydroquinone. Keywords: Isopanduratin A, 4-Hydroxypanduratin A, Kaempferide, EPMS, Tyrosinase , α-MSH, Molecular dockingItem STUDI PENGGUNAAN OBAT MELALUI FASILITAS KESEHATAN DI RUMAH SAKIT X(2013-07-25) KARINA MUTHIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPentinganya rasionalitas penggunaan obat pada fasilitas kesehatan yang merupakan tempat transaksi obat menjadi latar belakang diperlukannya standarisasi penilaian penggunaan obat yang diakui dunia yang dapat dijadikan pembandingan menuju proses perbaikan. Penelitian pada Rumah Sakit X ini dilakukan untuk menggambarkan praktek penggunaan obat saat ini, membandingkan performa tiap fasilitas kesehatan atau prescriber, monitoring dan supervisi terhadap perilaku penggunaan obat yang umum maupun spesifik, dan menilai dampak dari suatu intervensi. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan pada praktek peresepan diketahui % obat generik yang diresepkan sebesar 83,64 %, % kedatangan pasien dengan resep antibiotik sebesar 34,33 %, % kedatangan pasien dengan resep injeksi sebesar 31,44 %, dan % obat esensial yang diresepkan sebesar 77,92 %. Sedangkan pada praktek pelayanan pasien diketahui rata-rata waktu dispensing adalah selama 14,13 menit, % obat yang didispensingkan adalah sebesar 100%, % kecukupan informasi label obat adalah 100%, dan % pengetahuan pasien terhadap sediaan obat yang diberikan adalah 86,67%.