Browsing by Author "KHALISHAH SALSABILA"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Faktor Determinan Komunikasi antara Orang Tua dan Anak Remaja terkait Kesehatan Reproduksi Seksual: Narrative Review(2024-01-04) KHALISHAH SALSABILA; Tetti Solehati; Dyah SetyoriniMasa remaja merupakan masa transisi yang rentan terhadap perubahan-perubahan ke arah yang buruk. Komunikasi orang tua-remaja tentang kesehatan reproduksi seksual telah terbukti efektif untuk mencegah perilaku seksual berisiko pada remaja yang nantinya dapat menimbulkan berbagai macam masalah. Namun, pembicaraan tersebut masih sering dianggap tabu di lingkungan masyarakat. Banyaknya informasi yang tersedia dari berbagai artikel penelitian dengan setting dan hasil yang beragam, serta sudut pandang yang berbeda menyebabkan perlunya dilakukan studi literatur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor determinan komunikasi antara orang tua dan anak remaja terkait kesehatan reproduksi seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan narrative review. Database yang digunakan untuk pencarian literatur adalah PubMed, CINAHL (EBSCOhost), dan Science Direct dengan kata kunci dalam bahasa Inggris: parent OR parents OR mother OR father AND adolescent OR adolescents OR teen OR teens OR teenager OR teenagers OR youth OR youths OR young adults AND communication OR conversation OR discussion AND sexual reproductive health OR reproductive health OR sexual health. Jumlah artikel yang diperoleh adalah 2.724 artikel yang kemudian melalui tahap skrining hingga didapatkan 31 artikel yang relevan dengan tahun publikasi 2013-2023. Hasil dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif sehingga didapatkan delapan faktor yang secara signifikan menentukan tingkat komunikasi kesehatan reproduksi seksual antara orang tua dan remaja, di antaranya adalah jenis kelamin (n=12), usia (n=9), ukuran keluarga (n=5), status pendidikan (n=14), pengetahuan tentang kesehatan reproduksi seksual (n=16), sikap terhadap kesehatan reproduksi seksual (n=14), hubungan orang tua-anak (n=9), serta faktor sosial, budaya, dan agama (n=12). Pengetahuan menjadi faktor determinan yang paling sering ditemukan. Kolaborasi multidisiplin diperlukan dalam merancang strategi intervensi yang tepat untuk meningkatkan diskusi terbuka antara orang tua dan remaja terkait kesehatan reproduksi seksual.