Browsing by Author "MAWARDI IHSAN"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item AKTIVITAS ANALGESIK FRAKSI AIR DAUN PUSPA (Schima wallichii Choisy.) PADA MENCIT DENGAN METODE GELIAT(2012-08-08) MAWARDI IHSAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPuspa (Schima wallichii Choisy.) adalah salah satu tumbuhan pakan primata yang tumbuh di daerah subtropis. Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak etanol daun puspa memberikan aktivitas analgesik terbaik pada dosis 500 mg/kgBB. Pada penelitian kali ini aktivitas analgesik fraksi air daun puspa pada dosis 500 mg/kgBB dievaluasi pada 15 ekor mencit yang dibagi secara acak ke dalam kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan uji fraksi air. Pengujian aktivitas analgesik dilakukan menggunakan metode geliat dengan penginduksi asam asetat 0,7%, kemudian efektivitasnya dibandingkan dengan aspirin 65 mg/kgBB. Fraksi air daun puspa secara signifikan (pPuspa (Schima wallichii Choisy.) is one of primate food plants that grows in subtropical areas. Based on previous study, ethanolic extract of puspa leaves gave best analgesic activity at 500 mg/kg. In this study, analgesic activity of aqueous fraction of puspa leaves at dose of 500 mg/kg were evaluated in 15 mice which were randomly divided into groups of negative control, positive control, and aqueous fraction test group. Analgesic activity testing was done by 0.7% acetic acid-induced writhing method, then its effectiveness was compared to aspirin 65 mg/kg. Aqueous fraction of puspa leaves significantly (pKeywords: Activity, Analgesic, Aqueous, Puspa, WrithingItem Pemantauan Terapi Obat Pasien dengan Diagnosis Corpus Alienum Peluit a/r Bronchus Dextra di Suatu Ruang Rawat Inap di Salah Satu Rumah Sakit Umum di Bandung(2013-08-15) MAWARDI IHSAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKompleksitas penyakit, penggunaan obat, serta respons pasien yang sangat individual meningkatkan munculnya masalah terkait obat (DRP). Hal tersebut menyebabkan perlunya dilakukan pemantauan terapi obat (PTO) dalam praktik profesi untuk mengoptimalkan efek terapi dan meminimalkan efek yang tidak dikehendaki. PTO dilakukan secara konkuren terhadap seorang pasien yang dipilih dengan tahapan: seleksi pasien, pengumpulan data pasien, identifikasi DRP, rekomendasi terapi, rencana pemantauan, dan dokumentasi. Data-data yang diperoleh dengan cara wawancara langsung terhadap pasien dan pengambilan data dari rekam medik dan kartu obat pasien yang terdapat di ruang perawat. Hasil PTO menunjukkan bahwa terdapat 9 macam DRP yang dialami selama pasien dirawat inap dengan 22% di antaranya merupakan terapi tanpa indikasi; 22,22% pemilihan obat tidak tepat; 22,22% pasien gagal menerima obat, dan yang paling banyak adalah dosis terlalu rendah 33,33%.