Browsing by Author "METILDA"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KOLABORASI PERAWAT DOKTER DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG(2018-02-20) METILDA; Aat Sriati; Ati Surya MediawatiPengetahuan merupakan aspek penting dalam terbentuknya persepsi. Persepsi, perilaku, dan sikap yang didasarkan pada kesadaran serta pengetahuan akan menghasilkan perilaku yang melekat dan bertahan lama. Pengetahuan tentang komunikasi dalam praktik kolaborasi perawat merupakan faktor penting untuk membentuk perilaku perawat dalam bekerjasama, berkolaborasi, berkomunikasi, dan mengintegrasikan asuhan dalam tim termasuk dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien, karena kolaborasi yang baik mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien, menurunkan angka komplikasi, memperpendek hari rawat, mengurangi biaya perawatan, mengurangi beban dan stress kerja bagi tim profesi serta meningkatkan kepuasan pasien dan tim kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan pengetahuan dan persepsi perawat tentang komunikasi dalam praktik kolaborasi perawat dokter di ruang rawat inap Rumah Sakit Immanuel Bandung. Jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian dilakukan kepada 169 perawat dengan pemilihan sampel menggunakan teknik sampling aksidental. Data penelitian dianalisis menggunakan uji univariat dan bivariate. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar dari responden memiliki pengetahuan yang baik (69,2%), sebagian besar dari responden memiliki persepsi negatif (52,1%), dan analisis tabel silang terhadap hubungan pengetahuan dan persepsi perawat tentang komunikasi dalam praktik kolaborasi ditemukan 53% perawat dengan pengetahuan baik memiliki persepsi negatif serta analisis menggunakan Chi Square diperoleh nilai 0,037 dengan probabilitas sebesar 0,847 lebih besar dari alpa 0,05. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan persepsi perawat tentang praktik kolaborasi terhadap indikator kontrol kekuasaan dan tujuan bersama, sedangkan indikator yang lain tidak berhubungan. Diharapkan institusi pendidikan mampu mengembangkan kurikulum tentang konsep praktik kolaborasi dan mempraktikkannya dalam tatanan nyata, pihak rumah sakit perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM melalui pendidikan baik melalui seminar maupun pelatihan, pertemuan berkala yang memberikan kesempatan untuk berdiskusi diantara profesi kesehatan, serta bagi organisasi profesi (IDI dan PPNI) untuk duduk bersama untuk menyamakan persepsi tentang tugas dan wewenang masing-masing profesi.