Browsing by Author "MUHAMMAD FARHAN RAMADHAN"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Perbandingan Campuran Pelarut Air dan Metanol Terhadap Pembentukan Fasa Kalsium Karbonat Sebagai Biomaterial untuk Aplikasi Biomedis(2022-07-11) MUHAMMAD FARHAN RAMADHAN; Renny Febrida; Elin KarlinaPendahuluan: Kalsium karbonat (CaCO3) merupakan salah satu sumber kalsium yang umum digunakan di bidang biomedis. Aplikasi kalsium karbonat di bidang biomedis tergantung dari fasa dan ukuran partikel kalsium karbonat yang terbentuk selama proses sintesisnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pembentukan fasa kalsium karbonat dan ukuran partikel bubuk kasium karbonat yang terbentuk pada proses sintesisnya menggunakan fine bubble diffuser dengan memvariasikan perbandingan pelarut air dan metanol. Metode: Sintesis kalsium karbonat dengan metode karbonasi CO2 menggunakan fine bubble diffuser untuk menghasilkan gelembung CO2 yang halus (ukuran gelembung CO2 rentang 100-500 nm). Prekursor Ca(OH)2 dilarutkan dengan berbagai variasi perbandingan campuran pelarut air dan metanol, yaitu: 25% air 75% metanol, 20% air 80% metanol, 15% air 85% metanol, 10% air 90% metanol, 5% air 95% metanol, dan 100% metanol. Suspensi dikarbonasi menggunakan gelembung halus CO2 selama 2 jam untuk menghasilkan bubuk CaCO3. Bubuk kalsium karbonat yang dihasilkan diuji dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red), PSA (Particle Size Analyzer), dan Zeta-Potential. Hasil: Uji FTIR didapatkan bilangan gelombang fasa kalsit (712 cm-1), vaterit (744, 873, 874, dan 875 cm-1) dan aragonit (848, 849, dan 854 cm-1) pada keenam variasi pelarut yang digunakan. Uji PSA menunjukkan ukuran partikel yang dihasilkan submikron dengan ukuran terkecil 191,1 nm dan terbesar 576,2 nm. Uji Zeta-Potential menunjukkan partikel relatif stabil dalam larutan dengan rentang nilai Zeta-Potential -15,1 mV sampai -20,8 mV dan partikel dengan stabilitas moderat -21,2 mV sampai -25,1 mV. Simpulan: Fasa vaterit dominan didapatkan pada perbandingan pelarut dengan persentase volume air yang lebih kecil (5% air) dan tanpa campuran pelarut air (100% metanol), sedangkan peningkatan volume air pada campuran pelarut, didapatkan fasa kalsit yang lebih dominan. Ukuran partikel paling kecil didapatkan pada variasi pelarut tanpa menggunakan air (100% metanol) dan stabilitas partikelnya relatif stabil.Item Prospek Reservoir Hidrokarbon Pada Formasi Gabus (Zona-1), Cekungan Natuna Barat Berdasarkan Analisis Petrofisika dan Analisis Fasies(2023-10-17) MUHAMMAD FARHAN RAMADHAN; Yuyun Yuniardi; Reza Mohammad Ganjar GaniLapangan FR merupakan salah satu lapangan minyak dan gas bumi yang terletak di Cekungan Natuna Barat, Penelitian ini difokuskan pada Formasi Gabus Zona-1 yang berposisi tepat di bawah Formasi Gabus Massive sebagai zona prospek reservoir. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui fasies dan lingkungan pengendapan, mengetahui sifat fisik reservoir, kemudian mengevaluasi fasies mana yang memiliki potensi reservoir yang paling baik pada Lapangan FR. Penelitian ini menggunakan data sumur (44 sumur), dan data conventional core. Berdasarkan analisis litofasies, pada Lapangan FR terdapat sembilan jenis litofasies, yaitu serpih masif, batupasir halus bioturbasi, batupasir halus lentikular, batupasir halus masif, dan batulempung masif, batupasir halus ripple laminasi, batupasir kasar masif, batulempung karbonan, dan batulempung root cast. Hasil analisis elektrofasies menunjukkan adanya pola log bell shape dan funnel shape. Berdasarkan analisis batuan inti dan elektrofasies, asosiasi fasies pada interval reservoir diinterpretasikan distributary channel dan distributary mouthbar serta diinterpretasikan berada pada lingkungan pengendapan distributary channel pada sistem delta dengan arah umum pengendapan dari Barat Daya-Timur Laut. Nilai analisis properti petrofisika pada Formasi Gabus Zona-1 pada pay zones di Lapangan FR adalah clay volume berkisar antara 23.3% – 32.7%, porositas efektif berkisar antara 9.7% - 13.8%, dan saturasi air berkisar antara 53.6% - 76.6%. Hasil evaluasi perhitungan petrofisika didapatkan zona reservoir terbaik terdapat pada sumur A-14 dan A-15 dengan fasies distributary channel karena zona tersebut memiliki penyebaran yang baik pada daerah penelitian.