Browsing by Author "MUHAMMAD LUTHFI WIJDANRASYID ABDILLAH"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item RANCANGAN TRANSFORMASI EKOSISTEM KREATIF PADA JARINGAN KOMUNITAS TERNATE DENGAN PENDEKATAN DESIGN THINKING (Studi Kasus: Jaringan Komunitas Ternate)(2023-02-22) MUHAMMAD LUTHFI WIJDANRASYID ABDILLAH; Wahju Gunawan; Dwi PurnomoJaringan Komunitas Ternate (Jarkot) merupakan forum lintas komunitas yang menjadi penggerak masyarakat dalam menghidupkan ekosistem kreatif di kota Ternate. Namun, ketika pandemi COVID-19 melanda aktivitas Jarkot kian meredup. Dengan kondisi tersebut, komunitas-komunitas memiliki keresahan mengenai pendapatan yang hanya didapatkan melalui kegiatan yang bersifat tentatif. Pasca pandemi COVID-19, Jaringan Komunitas Ternate diharapkan dapat melakukan suatu transformasi untuk menjadi orchestrator dalam meningkatkan interaksi antar simpul dan dapat melakukan kolaborasi dengan pemangku kebijakan sehingga hadir menjadi ekosistem kreatif yang mengantar masyarakat Kota Ternate menuju kemandirian dan berkeadilan. Tujuan pada penelitian ini adalah mengimplementasikan empat tahapan transformasi ekosistem kreatif melalui pendekatan design thinking pada Jaringan Komunitas Ternate. Metode penelitian yang digunakan mengacu pada model double diamond design thinking dimana pada metode ini dikembangkan dan dipetakan menjadi empat tahapan transformasi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, focus group discussion, workshop serta didukung dengan data dan fakta dari berbagai literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperlukan suatu program dan wadah untuk jejaring sehingga akan tercipta suatu ekosistem yang berdaya. Dalam menciptakan suatu ekosistem kreatif pada kota, diperlukan rancangan kolaborasi lintas stakeholder, dan dalam menciptakan wadah dan program untuk jejaring dari Jarkot, telah dirancang suatu aktivasi wadah inovatif yang memiliki nama Ternate Creative Space dengan memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas jejaring melalui berbagai program dan kegiatan. Dari rekomendasi kedua rancangan yang sudah dibuat, diperlukan suatu pengujian agar dapat menjadi acuan dalam penerapan kedua rancangan tersebut. Pengujian dilakukan dengan metode Net Promoter Score (NPS) dan mendapatkan hasil nilai sebesar 54,5%. Nilai tersebut menunjukan bahwa diperlukan iterasi secara berkala dari rancangan yang sudah dibuat.