Browsing by Author "MUHAMMAD RIZAL FAUZI"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Pengaruh Aroma Ekstrak Nimba, Serai Wangi, dan Cengkeh terhadap Serangan Agrotis ipsilon Hufnagel (Lepidoptera : Noctuidae) pada Tanaman Cabai(2015-10-04) MUHAMMAD RIZAL FAUZI; Andang Purnama; Wahyu Daradjat NatawigenaCabai merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi penting. Salah satu faktor yang dapat menurunkan produksi cabai adalah serangan hama Agrotis ipsilon. Salah satu pengendalian yang ramah lingkungan adalah dengan memanfaatkan aroma dari ekstrak nimba, serai wangi dan cengkeh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aroma nimba, serai wangi, cengkeh dan kombinasinya terhadap intensitas serangan hama Agrotis ipsilon pada tanaman cabai. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Marga Mekar Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Selatan dari bulan Juni 2014 hingga September 2014. Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 8 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuannya adalah dengan memasang botol perlakuan menggunakan ekstrak nimba, serai wangi, cengkeh, dan kombinasinya dengan masing-masing konsentrasi sebesar 2 ml/0,2 gram kapas, serta perlakuan kontrol (tanpa perlakuan). Hasil penelitian diperoleh bahwa aroma ekstrak nimba, serai wangi, cengkeh dan kombinasinya dapat menurunkan intensitas serangan Agrotis ipsilon pada umur tanaman cabai 33 HST (hari setelah tanam).Item PENGARUH NILAI ENERGI GAP CARBON NANOTUBE (CNT) ZIG-ZAG PADA 𝚪 POINT TERHADAP DIAMETER MENGGUNAKAN METODE DENSITY FUNCTIONAL THEORY (DFT)(2022-01-10) MUHAMMAD RIZAL FAUZI; Liu Kin Men; SetiantoCarbon nanotube merupakan atom - atom karbon yang membentuk selimut tabung dengan susunan hexagonal yang memiliki besar diameter dalam orde nanometer. Perkembangan teknologi nano merupakan kemajuan dalam bidang teknologi, salah satunya adalah carbon nanotube, contoh bahan carbon nanotube dapat digunakan pada photovoltaic, dan transistor. Kedua hal tersebut berhubungan dengan nilai energi gap. Pada carbon nanotube, energi gap memiliki dua sifat, yaitu konduktor atau semikonduktor. Penentuan besar energi gap digunakan dengan metode Density Functional Theory (DFT) dengan exchange correlation Local Density Approximation (LDA) melalui simulasi dengan Software Virtual Nanolab. Nilai energi gap diukur pada Γ - point. Hasil energi gap tersebut untuk konduktor 0,0141 eV pada vektor chiral (24,0) sampai 0.0789 eV pada vektor chiral (9,0) , untuk semikonduktor, 0,3434 eV pada vektor chiral (26,0) sampai 0,8711 eV pada vektor chiral (10,0). Dari hasil simulasi tersebut, untuk carbon nanotube zig-zag nilai energi gap semakin rendah jika diameter carbon nanotube bertambah. Hasil tersebut mendekati referensi dari Dass (2018), tetapi, setiap nilai energi gap pada vektor chiral, nilainya berbeda, namun tetap menunjukan hubungan yang sama antara hasil simulasi dengan referensi (Dass 2018).Item PENGARUH PEMBERIAN Pb-ASETAT DALAM AIR MINUM TERHADAP KONSENTRASI Pb DAN Ca HATI PUYUH (Coturnix coturnix japonica) FASE GROWER(2015-04-20) MUHAMMAD RIZAL FAUZI; Diding Latipudin; Kurnia Asumatrani KamilPenelitian tentang pengaruh pemberian Pb-asetat dalam air minum terhadap kadar Pb dan Ca hati puyuh (Coturnix coturnix japonica) fase grower telah dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2014 sampai 1 Januari 2015 di kandang unggas, Fakultas Peternakan, Universitas Padjdjaran dan analisis dilakukan di IPB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Pb-asetat dalam air minum terhadap konsentrasi Pb dan Ca hati puyuh dan level ppm Pb-asetat dalam air minum yang dapat memberikan pengaruh terhadap konsentrasi Pb dan Ca hati puyuh. Penelitian ini dilakukan dengan sampel sebanyak 120 ekor puyuh betina fase grower yang diberikan 3 perlakuan, yaitu P0 = 0 ppm (tanpa pemberian Pb-asetat dalam air minum), P1 = 50 ppm (0,365 gram dalam 4 liter air minum) P2 = 100 ppm (0,73 gram dalam 4 liter air minum) dengan 8 ulangan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Kesimpulan menunjukkan bahwa konsentrasi level Pb yang tertinggi dicapai pada tingkat pemberian Pb-Asetat dalam air minum sebanyak 100 ppm, pada hati yaitu 0,316 dan konsentrasi Ca sebanyak 107,40 (P2).