Browsing by Author "PARLAN"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Optimasi Konsentrasi Moistening Solution Terhadap Produksi Xilanase pada Fermentasi Fase Padat(2017-07-10) PARLAN; Tita Rialita; Efri MardawatiXilanase merupakan enzim yang banyak digunakan dalam dunia industri, termasuk industri pangan. Xilanase dapat dimanfaatkan sebagai katalis endohidrolisis ikatan1,4-β-xilosidik pada xilan, komponen lignoselulosa untuk memperoleh monomer xilosa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimum medium fermentasi (moistening solution) menggunakan metode respon permukaan (RSM) dalam produksi enzim xilanase dari tandan kosong kelapa sawit melalui proses fermentasi fasa padat. Variabel yang divariasikan dalam penelitian ini meliputi faktor A (konsentrasi ammonium sulfat 1,0 – 2,0 g/L), B (konsentrasi kalium dihydrogen posfat 1,5 – 2,5 g/L) dan C (kosentrasi urea 0,2 – 0,5 g/L) kemudian analisis data menggunakan Design Expert versi 10.0.1.0 khsusunya CCD dengan total 17 running termasuk 3 kali pengulangan nilai tengah (center point). Proses produksi enzim xilanase menggunakan jamur Trichoderma viridae. Rasio antara substrat dan moistening solution yang digunakan sebesar 0,63 g/mL dengan temperatur fermentasi 32,80C diinkubasi selama 60 jam. Pengujian aktivitas enzim dilakukan menggunakan metode DNS dengan subtrat berupa larutan xilan 1%. Analisa kadar protein enzim dilakukan dengan menambahkan larutan Bradford. Konsentrasi optimum pada fermentasi ini adalah konsentrasi ammonium sulfat 1,5 g/L, kalium dihydrogen posfat 2,0 g/L dan urea 0,35 g/L dengan aktivitas enzim xilanse 684,70 U/mL, kadar protein 0,19093 mg/mL, aktivitas spesifik enzim xilanse 6261,58 U/mg dengan reliabilitas sempurna (0,96).Item Produksi dan Karakterisasi Maltodextrin dari Limbah Bonggol Tanaman Nanas (Ananas comosus L.)(2022-07-13) PARLAN; Mahani; Bambang NurhadiMaltodextrin merupakan salah satu produk turunan hidrolisis pati baik secara asam atau menggunakan enzim α-amilase. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah hidrolisis enzimatis menggunakan α-amilase thermamyl yang memiliki kemampuan memutus ikatan α-1,4 ikatan glikosidik pada pati menjadi gula-gula sederhana seperti glukosa, maltose, oligosakarida. Sampel yang digunakan adalah pati yang diekstrak dari bonggol tanaman nanas. Proses produksi maltodextrin terdiri dari dua tahap penelitian utama yaitu pertama tahap ekstraksi pati dari limbah bonggol tanaman nanas dan tahap kedua yaitu hidrolisis pati menggunakan enzim α-amilase menjadi maltodextrin. Pada tahapan pertama dilakukan analisis optimasi dari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap proses ekstraksi seperti lama waktu dan suhu. Kemudian data dianalisis menggunakan metode Response Surface Method (RSM) yang bertujuan untuk mencari titik optimum kondisi ekstraksi dengan bantuan aplikasi design expert versi 10.1.0.1. Faktor-faktor yang divariasikan dalam proses ekstraksi terdiri dari lama waktu ekstrakasi (sebagai variabel bebas yang disimbolkan X1), suhu yang digunakan (sebagai variabel bebas yang disimbolkan X2) dan analisis kadar pati sebagai variabel terikat (Y). Tahapan pembuatan maltodextrin diawali dengan ekstraksi pati, sebanyak 15% pati dilarutkan dalam air kemudian dipanaskan pada suhu (42,75, 50,0, 70,0, 85,0 dan 92,250C) dan lama waktu (0,17, 1,0, 3,0, 5,0 dan 5,83 jam). Kondisi optimum ekstraksi pati didapatkan pada suhu pemanasan 75±50C dan lama waktu 3 jam dengan kemurnian pati 91,23±0.3% dan rendemen sebesar 65,72±0,19%. Sedangkan kondisi hidrolisis di dapatkan pada konsentrasi enzim 0,05-0,1% (w/w) dengan lama waktu hidrolisis 30 menit yang menghasilkan maltodextrin DE 18-20. Adapun sampel maltodextrin memiliki karakteristik yang sesuai dengan SNI kadar air 4,10±0,039 (%b/b, kadar abu 0,02% (max. 0,5%), pH 4,65±0,07, gula reduksi 13,40±0,03 (%b/b), DE 18-20, dengan derajat putih *L = 95,70±0,007. Maltodextrin DE 18-20 memiliki nilai Xm (kadar air monolayer) 4,54 gram/100 gram solid dan suhu transisi glass anhydrous (Tgs) sebesar 1260C.