Browsing by Author "PRATIWI INDAH NUR F"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Pengaruh Jenis Jahe dan Suhu Penguapan Pelarut pada Proses Pembuatan Oleoresin terhadap Rendemen dan Mutu Oleoresin yang Dihasilkan(2015-08-20) PRATIWI INDAH NUR F; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPratiwi Indah Nur Fitriana. 2015. Pengaruh Jenis Jahe dan Suhu Penguapan Pelarut pada Proses Pembuatan Oleoresin terhadap Rendemen dan Mutu Oleoresin yang Dihasilkan. Di bawah bimbingan Sarifah Nurjanah dan Sudaryanto Zain. ABSTRAK Jahe merupakan salah satu komoditas yang bernilai ekonomis tinggi. Walaupun prospek bisnis jahe di Indonesia tergolong cerah, jahe segar sangat mudah mengalami kerusakan. Selain itu, harga jahe cenderung tidak stabil (fluktuatif) karena produksinya yang tidak tetap, namun jumlah permintaan untuk komoditas jahe tergolong cukup tinggi. Salah satu produk olahan jahe yang dapat mempertahankan kualitas dan sering dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, terutama industri pangan dan farmasi adalah oleoresin. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh jenis jahe dan suhu penguapan pelarut dalam proses pembuatan oleoresin terhadap rendemen dan mutu oleoresin yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium dengan menggunakan analisis deskriptif. Perlakuan yang diberikan dari penggunaan bahan jahe gajah dan jahe emprit serta meliputi suhu penguapan pelarut di dalam penguapan vakum yaitu suhu 50 C, suhu 55C dan suhu 60C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik dalam pembuatan oleoresin jahe adalah pada perlakuan bahan jahe emprit dengan suhu pemisahan pelarut 55 C yang menghasilkan perolehan rendemen ekstraksi oleoresin jahe sebesar 8,09 %, rendemen total oleoresin sebesar 0,70 %, sisa pelarut 6,98 %, massa jenis 0,9979 3 g cm dan total perubahan warna (TCD) sebesar 71,46 dengan oleoresin jahe berwarna coklat gelap. Pengujian kandungan oleoresin jahe dengan kromatografi gas spektrometri massa (GCMS) yang menghasilkan senyawa zingiberene 21,25 %, -sesquiphellandren 10,23 %, ar-curcumene 4,38 %, zingerone 21,91 % dan gingerol 9,27 %. Kata Kunci : Jahe, Oleoresin, Suhu, Penguapan Pelarut iii Pratiwi Indah Nur Fitriana. 2015. The Effect of Ginger Type and Distillation Temperatures of Solvent within The Process of Making Oleoresin to The Yield and Quality of Oleoresin. Supervised by : Sarifah Nurjanah and Sudaryanto Zain. ABSTRACT Ginger was one of the valuable commodities. Eventhough ginger in Indonesia has a great business prospects, fresh ginger was highly perishable. Furthermore, ginger prices tends to be unstable (fluctuant) due to its discontinous production, despite the fact that ginger has a great demand. One of the processed ginger product which can maintain quality and often used as an industrial raw materials, especially for food and pharmaceutical industry were oleoresin. The purpose of this research was to study the effect of ginger type and distillation temperatures of solvent within the process of making oleoresin to the yield and quality of oleoresin. The method used in this study was experimental laboratory method with descriptive analysis. This treatments with fresh ginger (jahe gajah) and hot ginger (jahe emprit) performed in this study included from distillation temperatures of solvent in rotary vacuum evaporator were 50 C temperature, 55C temperature and 60 C temperature. The result showed that distillation temperatures of solvent at 55°C using hot ginger (jahe emprit) was the best treatment with the yield in ginger extraction oleoresin of 8.09 %, total yield of 0.70 %; the content of solvent residue by 6.98 %; specific gravity of 0.9979 3 g cm and total color difference (TCD) of 71.46 as dark brown with had the ginger oleoresin. The result from gas chromatography mass spectrometry indicate that zingiberene 21.25 %; β-sesquiphellandren 10.23 %; ar-curcumene 4.38 %; zingerone 21.91 % and gingerol 9.27 % were presented in the ginger oleoresin. Keywords : Ginger, Oleoresin, Temperature, Distillation of Solvent