Browsing by Author "RADEN ALIYYA PUTERI RAMADHANI"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Pengetahuan dan Persepsi Mengenai Pengurangan Bahaya Tembakau di Kalangan Dokter Gigi Provinsi Jawa Barat(2021-07-09) RADEN ALIYYA PUTERI RAMADHANI; Amaliya; Budhi Cahya PrasetyoPendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dan persepsi dokter gigi di Jawa Barat mengenai program Pengurangan Bahaya Tembakau. Dengan mempertimbangkan banyaknya risiko kesehatan gigi dan mulut yang timbul akibat kebiasaan merokok yang terus bertambah, diharapkan dokter gigi dapat ikut berperan dengan efektif dalam kegiatan pengendalian tembakau, salah satunya dengan mengaplikasikan program Pengurangan Bahaya Tembakau. Metode: Survei dengan menggunakan kuesioner secara daring dilakukan kepada dokter gigi di Provinsi Jawa Barat. Kuesioner berisi berbagai pertanyaan tertutup meliputi pengetahuan dan persepsi dokter gigi mengenai Pengurangan Bahaya Tembakau. Skor pengetahuan dihitung dengan memberikan 1 poin untuk jawaban benar dan 0 poin untuk setiap jawaban salah atau tidak terjawab. Hasil: Sejumlah 290 tanggapan dari responden dilibatkan dalam analisis. Hasil menunjukkan kebanyakan dari responden meyakini bahwa mengombinasikan penggunaan NRT dengan pemberian konseling pada perokok akan menghasilkan tingkat kesuksesan yang tinggi dalam program penghentian merokok (75,5%). Hanya sebagian kecil dari responden yang beranggapan bahwa salah satu produk Pengurangan Bahaya Tembakau, yaitu rokok elektrik, efektif dalam menggantikan rokok konvensional (25,9%). Sebagian besar responden setuju bahwa kegiatan pengendalian tembakau, merupakan tugas seorang dokter gigi (69,5%) dan tempat praktik dokter gigi merupakan tempat yang ideal untuk melakukan kegiatan pengendalian tembakau (72,0%). Mayoritas responden masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait program Pengurangan Bahaya Tembakau (67,2%). Simpulan: Persepsi dokter gigi di Jawa Barat terkait keterlibatan dokter gigi dalam pengendalian tembakau secara umum cukup baik. Namun, kurangnya pengetahuan dokter gigi terkait program Pengurangan Bahaya Tembakau akan menjadi penghalang bagi dokter gigi untuk berpartisipasi secara efektif dalam kegiatan pengendalian tembakau.