Browsing by Author "RAHMAT IBRAHIM"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item GAMBARAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN DALAM HAL PROFIL PASIEN DAN KARAKTERISTIKNYA(2012-08-02) RAHMAT IBRAHIM; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan penyakit mulut yang paling umum terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profil pasien SAR dan karakteristik SAR khususnya di instalasi penyakit mulut Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (RSGM FKG Unpad). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan cara mengambil data pada semua kasus SAR yang ada dalam kartu rekam medis di instalasi penyakit mulut RSGM FKG Unpad periode Juli 2009 – Juli 2011. Data ini mencakup profil pasien SAR yang terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan; serta karakteristik SAR yang terdiri dari tipe, lokasi, lamanya penyembuhan, dan penatalaksanaan SAR. Hasil penelitian ini didapatkan profil pasien SAR sebagian besar terjadi pada: (1) perempuan 74,23%, (2) rentang usia 20-29 tahun 84,66%, (3) tingkat pendidikan universitas 52,15%, dan (4) pada ibu rumah tangga (IRT) dan pasien yang tidak bekerja 84,66%. Sedangkan, karakteristik SAR sebagian besar terjadi pada: (1) tipe SAR minor 96,32%, (2) lokasi mukosa labial 44,29%, (3) durasi sembuh 7-14 hari 63,19%, dan (4) obat antiseptik 64,32%. Simpulan dari penelitian ini adalah gambaran profil pasien SAR lebih banyak terjadi pada perempuan, usia 20-29 tahun, tingkat pendidikan universitas, dan pekerjaan IRT dan pasien yang tidak bekerja. Sedangkan, gambaran karakteristik SAR lebih banyak terjadi pada tipe SAR minor, lokasi mukosa labial, durasi sembuh 7-14 hari, dan penatalaksanaan yang umum diberikan adalah obat antiseptik. Kata kunci: SAR, profil pasien SAR, karakteristik SAR The Description of Recurrent Aphthous Stomatitis Patient’s Profile and Its Characteristic – Rahmat Ibrahim – 160110080089 vii ABSTRACT Recurrent aphthous stomatitis (RAS) is the most common oral diseases. This study aims to know the description of RAS patient’s profile and its characteristic, especially in installation of oral medicine Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (RSGM FKG Unpad). The method of this study was retrospective descriptive by collecting all the data on the existing RAS cases from the medical record in the installation of Oral Medicine RSGM FKG Unpad during July 2009 - July 2011 period of time. This data divided into RAS patient’s profiles which consists of gender, age, education level, and occupation; and also RAS characteristic which consists of RAS type, location, duration of healing, and treatment of RAS. These results showed that RAS patient’s profiles occurs majority in (1) 74.23% female, (2) 84.66% in 20-29 years range of age, (3) 52.15% patients in the level of university, (4) 84.66% happen mostly in housewife and unemployee patients. RAS characteristics occurs majority in (1) 96.32% as minor type of RAS, (2) 44.29% the location at labial mucosa, (3) 63.19% healing period within 7-14 days, and (4) 64.32% treated with antiseptic. The conclusion that the description of RAS patient’s profiles is more common in women, aged 20-29 years, the level of study is in university, and happen mostly in housewife and unemployee patients. The description of RAS characteristics is more common in minor type of RAS, location at labial mucosa, healing period within 7-14 days, and most of treatment by antiseptic. Keywords: RAS, patient profiles of RAS, characteristics of RASItem Kadar Hambat Minimal Dan Kadar Bunuh Minimal Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana linn) Terhadap Aggregatibacter actinomycetemcomitans Dengan Metode Mikrodilusi.(2019-01-16) RAHMAT IBRAHIM; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPeriodontitis merupakan penyakit inflamasi pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik atau kelompok mikroorganisme tertentu. Etiologi utama penyakit periodontal adalah bakteri plak dan produknya yang terakumulasi sekitar margin gingiva. Terdapat bakteri patogen yang menyebabkan penyakit periodontal, salah satunya adalah Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Perawatan periodontitis dapat dilakukan melalui terapi mekanis, kimia, atau kombinasi. Terapi kimia sebagai terapi tambahan dapat diberikan, seperti agen antimikroba yang diaplikasikan langsung kedalam poket periodontal dapat secara langsung menyerang target dan tidak menyebabkan toksisitas pada sirkulasi tubuh. Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai salah satu bahan herbal diketahui mempunyai aktivitas antibakteri spektrum luas terhadap beberapa bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM) ekstrak kulit manggis sebagai alternatif antibakteri terhadap Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Penelitian ini menggunakan metode mikrodilusi dengan menggunakan microplate berisi 96 buah microwell dan akan dibaca dengan teknik pembacaan intensitas warna, yaitu Enzyme Linked Immune Sorbent Assay (ELISA). Hasil penelitian ini menunjukkan KHM ekstrak kulit manggis terhadap Aggregatibacter actinomycetemcomitans pada konsentrasi 781,25 ppm dan KBM pada konsentrasi 1562,5 ppm. Ekstrak kulit manggis dapat menghambat dan menyebabkan kematian sel, karena akibat dari zat antibakteri yang dapat mendenaturasi protein, meningkatkan permeabilitas sel, mengganggu metabolisme, dan akhirnya mengakibatkan rusaknya sel secara permanen. Simpulan penelitian ini adalah KHM dan KBM ekstrak kulit manggis terhadap Aggregatibacter actinomycetemcomitans dengan metode mikrodilusi sebesar 781,25 ppm dan 1562,5 ppm.