Browsing by Author "RIFQI ABDUL HAFIDH"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS MASYARAKAT DI PEDESAAN (Studi Kasus Desa Srogol, Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor)(2021-10-05) RIFQI ABDUL HAFIDH; R. Ahmad Buchari; Ida WidianingsihPenelitian ini membahasan pengelolaan air berbasis masyarakat yang dilaksanakan di Desa Srogol, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Melihat kondisi krisis dan aksesibilitas masyarakat terhadap air, maka dibentuklah pengelola air yang dikenal dengan janggol. Janggol merupakan lembaga informal yang melaksnakan pengelolaana air di Desa Srogol melalui penyediaan air bagi kebutuhan rumah tangga melalui sarana distribusi air berupa pipa. Penelitian ini melihat pengelolaan air berbasi masyrakat menggunakan kerangka konsep Community-Based Natural Resource Management (CBNRM). Penelitian ini Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan pola pengelolaan air yang dilaksanakan oleh janggol di Desa Srogol belum berjalan optimal. Pengelolaan air dilaksanakan oleh lembaga informal dan belum adanya legalitas berskala lokal seperti Peraturan Desa ataupun Surat Keputusan Kepala Desa. Janggol sebagai lembaga informal juga belum memiliki AD/ART yang menjelaskan kedudukan, fungsi dan sistem kerangkan kinerja. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air masih sangat minim, hal ini berimplikasi pada tidak adanya akuntabilitas dan pengawasan terhadap janggol. Dalam melaksnakan pengelolaan air, janggol telah melakukan kemitraan dengan wilayah desa lain yang dilewati jalur pipa air sebagai bentuk resolusi konflik yang terjadi dalam perebutan air. Hasil penelitian ini juga menjabarkan pola pengelolaan air berbasis masyrakat yang ditemukan di wilayah pedesaan. pertama aspek lingkungan yang ditemukan bahwa sumber daya air tidak dimiliki oleh perorangan, melainkan milik bersama dengan dibentuk instutusi berbasis kearifan lokal dalam menjaga ketersediaan air bagi masyarakat. Kedua aspek masyarakat dimana pola ini menunjukan permasalahan utama yang terjadi terdapat pada aksesibilitas masyarakat terhadap sumber daya air. ketiga aspek kelembagaan, pengelolaan air dilaksanakan oleh lemabaga informal yang mendapatkan legitimasi publik melalui kekuatan anggota janggol yang merupakan elit desa.