Browsing by Author "SALEHUDIN"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Preposisi dan Konjungsi dalam Naskah Sanghyang Siksakandang Karesian: Bentuk dan Makna(2018-06-07) SALEHUDIN; Asri Soraya Afsari; Cece SobarnaSkripsi ini berjudul "Preposisi dan Konjungsi dalam Naskah Sanghyang Siksakandang Karesian: Bentuk dan Makna". Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang bertujuan membuat gambaran data yang faktual dan akurat dengan menmpuh langkah-langkah pengumpulan, pengklasifikasian, analisis, serta membuat kesimpulan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dan makna preposisi dan konjungsi yang terdapat dalam naskah Sanghyang Siksakandang Karesian. Penelitian ini berdasar pada beberap teori yang bersifat elektis. Teori-teori tersebut adalah teori sintaksis (Djajasudarma, 2013), preposisi (Sobarna, 2012), sintaksis (Ramlan, 2005), kata depan atau preposisi (Ramlan, 1987), sintaksis (Verhaar, 2012), kata depan (Mees, 1953), sintaksis (Chaer, 2007), dan sintaksis (Fokker, 1950). Sumber data yang digunakan penulis dalam meneliti bentuk dan makna preposisi dan konjungsi yaitu naskah Sanghyang Siksakandang Karesian yang ditulis pada abad ke-16. Bentuk preposisi yang terdapat dalam naskah Sanghyang Siksakandang Karesian ada dua yaitu monomorfemis dan molimorfemis. Bentuk monomorfemis antara lain: dening, deung, di, dina, i, ing, ka, kana, kangken, ku, na, ning, pakeun, ri, saka, si, tanpa, ti, dan tina. Sedangkan preposisi polimorfemis berupa gabungan preposisi monomorfemis dan monomorfemis yaitu ku na, deung di, dan ing na. Sedangkan makna yang terdapat pada hubungan preposisi dengan konstituennya adalah: Makna lokatif (lokatif), makna asal (resource), makna pelaku (agentif), makna alat (intrumental), makna kesertaan (komitatif), makna ketidaksertaan (nonkomitatif), makna kemiripan (similarity), dan makna perihal (subject matter).Item Toponimi dalam Naskah Bujangga Manik: Kajian Linguistik Antropologi(2023-06-15) SALEHUDIN; Gugun Gunardi; Dian IndiraTesis ini berjudul “Toponimi Dalam Naskah Bujangga Manik: Kajian Linguistik Antropologi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur dan makna leksikal toponimi, mendeskripsikan aspek toponimi dalam nama-nama tempat pada naskah Bujangga Manik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis data secara deskriptif. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan bahasa dan antropologi dalam menganalisis data. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode metode simak dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah padan dengan alat penentu bahasa tulis. Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas data primer yang bersumber pada naskah Bujangga Manik dan data sekunder yang bersumber pada dokumen atau pustaka terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan tiga aspek toponimi, 1)aspek perwujudan dengan a)latar rupabumi hanya terdapat bentuk polimorfemis dengan struktur N+N 5 data, N+A lima data, N+V satu data, dan N+Pa—an satu data. b)latar lingkungan alam terdapat bentuk monomorfemis dan polimorfemis. Monomorfemis terdapat 2 data dengan struktur N, Polimorfemis terdapat 15 data dengan struktur N+N+N dua data, N+N+A satu data, dan N+N 12 data. 2)aspek kemsyarakatan hanya terdapat bentuk polimorfemis berjumlah 13 data dengan struktrur N+N+N satu data, N+N sebelas data, dan N satu data. 3)aspek kebudayan terdiri dari satu jenis data monomorfemis dengan struktur kelas kata N dan sepuluh data polimorfemis dengan struktur N+A+N satu data, N+V+N satu data, dan N+N delapan data.