Browsing by Author "SHEILLA FAUZIA RAHMI"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item REGENERASI KALUS TANAMAN SEDAP MALAM (Polianthes tuberosa Linn.) PADA BERBAGAI KOMBINASI 2,4 DICHLOROPHENOXYACETIC ACID DAN 6-BENZYL AMINO PURINE SECARA IN VITRO(2016-04-10) SHEILLA FAUZIA RAHMI; Anne Nuraini; Erni SuminarSheilla Fauzia Rahmi, 2016. Regenerasi Kalus Tanaman Sedap Malam (Polianthes tuberosa Linn.) pada Berbagai Kombinasi 2,4 Dichlorophenoxyacetic Acid dan 6-Benzyl Amino Purine secara In Vitro. Dibimbing oleh Erni Suminar dan Anne Nuraini. Ketersediaan bibit sedap malam di Indonesia yang masih terbatas disebabkan oleh masih rendahnya jumlah bibit yang dihasilkan melalui metode konvensional dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bibit cukup lama. Oleh karena itu digunakan suatu metode perbanyakan untuk menghasilkan bibit dalam jumlah yang besar, memiliki kualitas baik ditandai dengan bebas virus, dan waktu perbanyakan yang lebih cepat secara kultur jaringan melalui organogenesis tidak langsung (diawali dengan pembentukan kalus). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kombinasi konsentrasi 2,4-D dan BAP yang tepat dalam regenerasi kalus sedap malam secara in vitro. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga November 2015 di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Sumedang. Eksplan yang digunakan adalah kalus hasil inisiasi potongan daun asal meristem umbi sedap malam varietas Dian Arum. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 12 perlakuan dan 4 ulangan. Media Murashige and Skoog (MS) digunakan sebagai media dasar dengan kombinasi konsentrasi 2,4-D (0,0 mg L-1, 0,05 mg L-1, 0,1 mg L-1) dan BAP (0,0 mg L-1, 1,0 mg L-1, 2,0 mg L-1, 3,0 mg L-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kombinasi konsentrasi 2,4 Dichlorophenoxyacetic acid/2,4-D dan 6 benzyl amino purine/BAP terhadap regenerasi kalus sedap malam secara in vitro. Kombinasi konsentrasi tanpa 2,4-D dan BAP pada kisaran 1,0-2,0 mg L-1 merupakan perlakuan terbaik terhadap regenerasi kalus sedap malam secara in vitro dalam menghasilkan jumlah tunas per kalus.