Browsing by Author "SULASTRI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Gambaran Kualitas Hidup Berdasarkan Karakteristik Siswa SMAN 8 Garut(2023-07-04) SULASTRI; Sandra Pebrianti; Irman SomantriKualitas hidup merupakan ukuran untuk melihat status kesehatan individu secara komprehensif. Dampak buruk kualitas hidup pada remaja yaitu hilangnya antusiasme di masa mendatang, sedangkan remaja merupakan penentu kualitas hidup seorang manusia yang akan berpengaruh pada proses perkembangan negara, sehingga gambaran kualitas hidupnya perlu diketahui lebih awal sebagai dasar pembentukan karakter remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas hidup berdasarkan karakteristik siswa SMAN 8 Garut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi SMAN 8 Garut kelas X dan XI dengan jumlah 575 orang. Teknik Sampling yang digunakan yaitu stratified random sampling dengan jumlah sampel 236 siswa-siswi. Variabel penelitian ini adalah kualitas hidup remaja yang diukur menggunakan kuesioner The World Health Organization Quality of Life-BREF dengan nilai validitas ≥ 0,62 dan reliabilitas Cronbach`s Alpha 0,914. Pengolahan data menggunakan teknik analisa univariat untuk melihat distribusi kualitas hidup berdasarkan karakteristik siswa. Hasil penelitian menunjukan mayoritas siswa memiliki kualitas hidup yang baik pada domain fisik (63.72), psikologis (51.21), sosial (57.57), dan lingkungan (54.55). Dilihat berdasarkan karakteristiknya, terdapat perbedaan tingkat kualitas hidupnya. Ditemukan kualitas hidup rendah pada siswa dengan kategori IMT gemuk, dengan penyakit kronis, dengan orang tua bercerai, dan tidak memiliki kelompok teman sebaya. Maka dari itu dibutuhkan strategi untuk meningkatkan kualitas hidup siswa dengan karakteristik tertentu seperti adanya program dukungan dari teman sebaya. Perawat memiliki peran untuk memberikan edukasi dan konseling yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan emosional sesama teman yang dapat berpengaruh pada kualitas hidup terutama pada domain psikologis yang termasuk domain dengan skor rata-rata terendah.Item Kolaborasi Dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Di Kabupaten Sumedang (Studi Narapidana Dengan Masa Tahanan Lebih Dari 1 Tahun)(2021-10-07) SULASTRI; Rita Myrna; Neneng Weti IsnawatyProgram pembinaan kepribadian bagi warga binaan pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang untuk membina narapidananya dibidang keagamaan agar menjadi pribadi yang lebih baik. Pelaksanaan pembinaan kepribadian tersebut Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang berkolaborasi dengan Kementerian Agama Sumedang dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sumedang. Namun, didalam pelaksanaannya masih ditemukan permasalahan-permasalahan diantaranya dalam komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori faktor keberhasilan kolaborasi yang dikemukakan oleh Mattesich dan Monsey (1992) yaitu lingkungan kolaborasi, karakteristik anggota kolaborasi, proses kolaborasi, komunikasi kolaborasi, tujuan kolaborasi dan sumber daya kolaborasi.Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang pada prinsipnya sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari enam faktor keberhasilan kolaborasi menurut Mattesich dan Monsey (1992) bahwasannya dari ke enam faktor tersebut hampir semuanya berjalan dengan baik. Tetapi masih ada beberapa faktor yang belum berjalan dengan baik. Faktor yang sudah berjalan dengan baik yaitu lingkungan kolaborasi, karakteristik anggota kolaborasi, proses kolaborasi dan tujuan kolaborasi. Sedangkan faktor keberhasilan kolaborasi yang belum berjalan dengan baik adalah faktor komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi.