Browsing by Author "Siti Sopiatin"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
Item Efek Antibiotik Lokal sebagai Terapi Tambahan Scaling dan Root Planing pada Penderita Periodontitis dengan Diabetes Melitus Tipe II Rapid Review(2023-01-24) VARLA FARINDIRA MIZANNI; Janti Rusyanti; Siti SopiatinPendahuluan: Periodontitis pada penderita diabetes melitus tipe II memiliki kondisi klinis dengan derajat yang lebih buruk daripada nonpenderita diabetes. Antibiotik lokal dapat menjadi pilihan terapi yang menunjang keberhasilan klinis terapi tunggal scaling dan root planing (SRP) pada penderita periodontitis dengan diabetes melitus tipe II. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek antibiotik lokal sebagai terapi tambahan SRP pada penderita periodontitis dengan diabetes melitus tipe II. Metode: Tinjauan pustaka dilakukan dengan desain studi rapid review menggunakan alur sistematika PRISMA yang mencakup artikel dari database PubMed, Science Direct, Google Scholar, DOAJ, Ebscohost, embase, CINAHL, dan The Chocrane Library yang sesuai dengan pertanyaan penelitian PICO serta mencakup penelitian berupa randomized controlled trial yang dipublikasikan pada tahun 2011 hingga 2022. Artikel yang terseleksi kemudian disajikan melalui tabel ekstraksi data berisi parameter perlekatan klinis/clinical attachment level (CAL), kedalaman poket/probing depth (PD), indeks plak/plaque index (PI), indeks gingiva/gingival index (GI), modified sulcus bleeding index (mSBI), posisi margin gingiva/gingival margin position (GMP), dan perdarahan ketika probing/bleeding on probing (BOP). Data dari tabel kemudian dilakukan analisis secara kualitatif. Hasil: Terdapat empat artikel yang sesuai dengan penyeleksian kriteria inklusi dan eksklusi. Mayoritas penelitian menunjukkan penurunan angka CAL dan PD yang signifikan pada terapi SRP dan antibiotik lokal daripada terapi tunggal SRP. Parameter klinis lain tidak menghasilkan perbedaan nilai yang signifikan. Simpulan: Antibiotik lokal memiliki efek yang memuaskan sebagai terapi tambahan scaling dan root planing(SRP) pada penderita periodontitis dengan diabetes melitus tipe II.Item Efek Terapi Tambahan Paska Perawatan Inisial Periodontitis Terhadap Kadar MMP-8 (Scoping Review)(2023-07-11) ALIYA GALUH KARTIKA DEWI; Siti Sopiatin; Ira KomaraPendahuluan: Perawatan utama pada pasien periodontitis dilakukan dengan menghilangkan etiologi utama dengan scaling dan root planing (SRP). Dalam mengatasi keterbatasan SRP, terapi tambahan diberikan untuk memaksimalkan efektivitas perawatan dan mengoptimalkan penyembuhan pasien. Pengaruh terapi tambahan dapat diketahui melalui kadar biomarker sebelum dan sesudah perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi tambahan paska perawatan inisial pada kadar MMP-8 pasien periodontitis. Metode: Penelitian ini merupakan scoping review mengikuti pedoman PRISMA-ScR (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta Analysis extention for Scoping Review) menggunakan mesin pencarian PubMed, Google Scholar, Cochrane, Livivo, dan pencarian manual. Hasil: Total tiga belas artikel yang termasuk dalam kriteria inklusi. Terdapat tiga artikel dengan pemberian antibiotik, satu artikel dengan pemberian OAINS, dua artikel dengan pemberian probiotik, dua artikel dengan pemberian herbal berupa ekstrak kulit manggis dan minyak daun teh, satu artikel mempelajari aplikasi laser, satu artikel mempelajari aplikasi LED, satu artikel mengenai pemberian mineral carbonate apatit, satu artikel mengenai perbandingan pemberian antibiotik dan pemberian herbal berupa akar manis, serta satu artikel mengenai perbandingan pemberian antibiotik dan aplikasi fotodinamik sebagai terapi tambahan. Seluruh artikel memeriksa kadar MMP-8 sebelum dan setelah diberikan terapi tambahan paska perawatan inisial. Dua belas artikel menunjukan penurunan signifikan kadar MMP-8 secara statistik, serta satu artikel menunjukkan penurunan kadar MMP-8 namun tidak signifikan secara statistik. Simpulan: Berdasarkan hasil analisis seluruh artikel pada penelitian ini, terapi tambahan paska perawatan inisial menurunkan kadar MMP-8 pada pasien periodontitis.Item Effect of Subgingival Application of Hyaluronic Acid Gel as an Adjunct Therapy After Scaling Root Planing in Chronic Periodontitis Patient : A Rapid Review(2022-07-09) TYSSA MAIRA PUTRIFASHA; Ina Hendiani; Siti SopiatinThe most important treatments of periodontal disease is scaling root planing (SRP) but that is not always efficient to eradicating all periodontal pathogens, local subgingival application of chemotheurapeutic agents may used as an adjunct for optimal result. Hyaluronic acid has demonstrated its ability as an inflammatory treatment. The potential effect of local subgingival application of HA adjunctive to scaling and root planing were evaluated in this study. This research was conducted using a rapid review method through the PICO framework based on Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA). A total of 10 articles with an RCT research design were obtained based on the inclusion criteria and then analyzed qualitatively. An experimental study on 10 articles over a period of 3 to 6 months showed that additional hyaluronic acid treatment was able to produce better clinical or microbiological parameters in chronic periodontitis patients. Hyaluronic acid has results in improving PPD, CAL, BOP, and also reduce the bacterial periodontopathogens such as Fusobacterium nucleatum, Tannerella forsythia, Aggregatibacter actinomycetemcomitans and Campylobacter rectus so that HA has the potential to be an alternative as an additional treatment after SRP for chronic periodontitis patients.Item Kadar MMP-8 Pada Periodontitis Kronis (Scoping Review)(2023-07-12) DWI AMIRA RAMADHANTI; Janti Rusyanti; Siti SopiatinPendahuluan: Matriks metalloproteinase-8 (MMP-8) pada gingival crevicular fluid (GCF) merupakan biomarker yang dapat digunakan untuk mengukur aktivitas destruksi jaringan periodontal pada periodontitis kronis. Kadar MMP-8 GCF telah diketahui meningkat pada pasien periodontitis kronis sedangkan kadar standar MMP-8 GCF untuk membedakan jaringan periodontal yang sehat dengan yang tidak sehat belum ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar standar MMP-8 GCF pada pasien periodontitis kronis. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan metode scoping review. Pencarian serta penapisan artikel dilakukan dengan pedoman PRISMA-ScR (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta Analysis extension for Scoping Review) dan menggunakan mesin pencarian PubMed, Google Scholar, Livivo, dan pencarian manual. Hasil: Sebanyak 11 artikel termasuk ke dalam kriteria inklusi. Kadar MMP-8 GCF pada kelompok periodontitis kronis yang ditemukan bervariasi, menggunakan satuan, serta alat pengukuran yang berbeda. Kadar MMP-8 GCF yang ditemukan pada kelompok periodontitis kronis di antaranya adalah 2.92 ng/ml; 7.40 ng/ml; 12.43 ng/ml; 13.17 ng/ml; 24.84 ng/ml; 28.73 ng/ml; 37 ng/l; 38.5 ng/l; 40.16 ng/dl; 49.4 ng/ml; 56.97 ng/ml; 61 ng/l; 68.96 ng/ml; 77.17 ng/l; 1948.65 ng/ml; 2008.45 ng/ml; 8231.70 pg/ml; dan terlihat mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan kelompok sehat pada masing-masing artikel. Simpulan: Berdasarkan penelitian ini, kadar standar MMP-8 GCF yang ditemukan pada kelompok periodontitis kronis adalah 0.037 ng/ml sampai dengan 2008.45 ng/ml. Kadar MMP-8 GCF pada kelompok periodontitis kronis lebih tinggi daripada kelompok sehat dan variasi keduanya tergantung dari alat pengukur, satuan, volume sampel GCF yang digunakan, usia, jenis kelamin, dan faktor lainnya yang dapat memengaruhi perbedaan hasil kadar MMP-8.Item Pengaruh Perawatan Periodontal Inisial terhadap Kadar Interleukin-1β Cairan Sulkus Gingiva pada Pasien Periodontitis Kronis (Rapid Review)(2023-07-12) ADNIN RAHMA DINI; Agus Susanto; Siti SopiatinPendahuluan: Interleukin-1B merupakan sitokin yang seringkali meningkat pada cairan sulkus gingiva pasien periodontitis kronis yang memiliki peranan penting dalam terjadinya kerusakan akibat periodontitis. Perawatan periodontal inisial menjadi pilihan perawatan yang dapat membatasi perkembangan kerusakan periodontal menjadi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan periodontal inisial terhadap kadar Interleukin-1B cairan sulkus gingiva pada pasien periodontitis kronis. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan metode rapid review dengan penapisan dan pencarian artikel yang mengacu pada pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-analysis (PRISMA). Pencarian artikel dilakukan melalui PubMed, Cochrane, Sciencedirect, dan Wiley. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu artikel dengan randomized control trial dan experimental yang melakukan penelitian pada parameter klinis dan biologis IL-1B cairan sulkus gingiva yang dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir. Hasil: Sebanyak tujuh artikel yang dilakukan pengkajian menggunakan parameter klinis dan biologis Interleukin-1B dalam mengevaluasi pengaruh perawatan periodontal inisial pada pasien periodontitis kronis. Seluruh artikel menunjukan adanya penurunan pada parameter biologis Interleukin-1B setelah dilakukannya perawatan periodontal inisial. Kesimpulan: Tinjauan ini menunjukkan bahwa perawatan periodontal inisial mampu menurunkan kadar Interleukin-1B pada cairan sulkus gingiva pasien periodontitis kronis secara signifikan.Item PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK PENGGUNAAN BAHAN PEWARNA PLAK GIGI PADA KALANGAN DOKTER GIGI DI WILAYAH JAWA BARAT(2021-07-10) GIANNISSAH FATHINA FAIRUZ; Siti Sopiatin; Tidak ada Data DosenPendahuluan: Penurunan prevalensi penyakit periodontal dan karies yang tinggi khususnya di Wilayah Jawa Barat yang memiliki dokter gigi terbanyak ketiga di Indonesia, perlu dilakukan dengan melihat penyebab utamanya yaitu plak. Pembuangan plak dapat dideteksi secara akurat menggunakan bahan pewarna plak. Namun, banyak studi menyatakan banyak dokter gigi meninggalkan bahan pewarna plak. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik dokter gigi terhadap bahan pewarna plak di Wilayah Jawa Barat. Metode: Penelitian deskriptif dengan desain cross sectional melalui survei kepada 210 dokter gigi dengan kriteria inklusi yaitu anggota PDGI Provinsi Jawa Barat dan sedang menjalankan praktik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner online. Data terkumpul diolah dengan analisis data dan univariat. Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa 42% dokter gigi berpengetahuan tinggi, 58% berpengetahuan rendah, 58% bersikap baik, 42% bersikap buruk, 51% menggunakan bahan pewarna plak saat praktik, dan 49% tidak menggunakannya. Simpulan: Tingkat pengetahuan sebagian besar dokter gigi terhadap bahan pewarna plak dalam kategori rendah. Namun, mayoritas dokter gigi memiliki sikap positif dan praktik terhadap bahan pewarna plak yang termasuk kategori baik.Item PERAWATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MELALUI KONTROL PLAK PADA PENDERITA GINGIVITIS DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME : SEBUAH RAPID REVIEW(2022-07-10) FAIDHI RAHMAN HAFIZH; Siti Sopiatin; Ira KomaraPendahuluan: Gingivitis adalah penyakit periodontal yang sifatnya reversibel, berupa inflamasi gingiva tanpa kehilangan perlekatan ligamen periodontal, sering disebabkan oleh karena akumulasi plak yang terletak didekat atau didalam sulkus gingiva. Individu dengan gangguan spektrum autisme adalah individu yang rentan mengalami gingivitis dan prevalensinya di Indonesia meningkat sekitar 15% setiap tahun. Pencegahan gingivitis melalui kontrol plak dapat menjadi salah satu alternatif yang efektif untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan mulut, membantu mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perawatan yang paling baik dalam melakukan kontrol plak pada pasien gingivitis dengan gangguan spektrum autisme. Metode: Tinjauan literatur secara sistematis ini dilakukan dengan menggunakan metode rapid review yang mengacu pada panduan Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA). Pencarian artikel secara elektronik dilakukan pada 6 basis data elektronik yaitu National Library of Medicine (MEDLINE/PubMED), Google Scholar, The Cochrane Library, EbscoHOST, Wiley’s Library dan SAGE Journal. Hasil: Berdasarkan kriteria inklusi dan esklusi, didapatkan total 6 artikel Randomized Control Trial (RCT) – artikel hasil seleksi ini kemudian dianalisis secara kualitatif. Penelitian eksperimental pada ke 6 artikel dalam jangka waktu 3 minggu hingga 6 bulan ini, menunjukkan hasil bahwa pendekatan yang dilakukan dapat berupa : pemberian penguatan visual, modifikasi instrument serta modifikasi metode kontrol plak manual. Simpulan: Berdasarkan analisis 6 buah artikel yang dilakukan, ditemukan bahwa perawatan kesehatan gigi dan mulut melalui kontrol plak manual dengan pendekatan visual terbukti paling mudah dan efektif dalam mengurangi plak pada individu dengan gangguan spektrum autism pada derajat keparahan tingkat 1, 2 maupun 3. Efektivitas dapat ditingkatkan dengan memodifikasi instrument ataupun metode penyikatan gigi yang digunakan.Item Prospek penggunaan reactive oxygen species sebagai terapi periodontitis (Scoping review)(2023-07-10) KUN HANIFAH FIDDIYN; Siti Sopiatin; Hening Tjaturina PramestiPendahuluan: Periodontitis merupakan penyakit multifaktorial, dengan etiologi utama yaitu bakteri plak. Bakteri tersebut dapat menginduksi proses inflamasi serta meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS). Kelebihan produksi ROS tidak hanya dapat merusak jaringan, namun juga dapat menyebabkan efek samping lain seperti kematian sel bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ROS terhadap bakteri penyebab periodontitis sebagai prospek penggunaan ROS pada terapi periodontitis. Metode: Desain penelitian ini adalah scoping review menggunakan PRISMA-Scr. Literatur yang telah terpilih dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil: Sebanyak lima artikel memenuhi kriteria inklusi penelitian dan dilakukan ekstraksi data dari setiap artikel. Dari keseluruhan artikel, terbukti bahwa ROS dapat membunuh bakteri secara tidak langsung dengan melibatkan zat antimikroba, mutasi genetik, serta aliran listrik searah atau direct current (DC). ROS juga dapat menyebabkan resistensi terhadap zat antimikroba dan ROS itu sendiri. Simpulan: Reactive oxygen species (ROS) memiliki prospek untuk dapat dijadikan sebagai alternatif terapi pada penyakit periodontitis. Pemberian ROS sebagai terapi dapat disertai dengan terapi antibiotik dan aliran listrik direct current (DC), dengan menggunakan jenis, konsentrasi, serta intensitas pemberian yang tepat.