Browsing by Author "TESSA PRIMA DEWI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN WAKTU APLIKASI ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH KENTANG (Solanum tuberosum L.) G2 KULTIVAR Medians DI DATARAN MEDIUM JATINANGOR(2019-01-17) TESSA PRIMA DEWI; Wawan Sutari; Jajang Sauman HamdaniTessa Prima Dewi. 2019. Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Waktu Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh terhadap Pertumbuhan dan Hasil Benih Kentang (Solanum tuberosum L.) G2 Kultivar Medians di Dataran Medium Jatinangor. Dibimbing oleh Jajang Sauman Hamdani dan Wawan Sutari. Kentang termasuk jenis sayuran komersial bernilai tinggi yang dapat dijadikan sebagai pangan alternatif. Rendahnya ketersediaan benih kentang akan berpengaruh terhadap produksi kentang. Terbatasnya lahan penanaman kentang di dataran tinggi sehingga diperlukan ekstensifikasi di dataran medium melalui rekayasa media tumbuh dan hormon tumbuh yang bisa mengurangi efek negatif penanaman kentang di dataran medium Jatinangor. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara komposisi media tanam dengan waktu aplikasi zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil benih kentang G2 kultivar Medians di dataran medium Jatinangor. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober 2018 di Kebun Percobaan Ciparanje, Jatinangor, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama adalah komposisi media tanam yaitu m1 (tanah + kompos = 2 : 1), m2 (tanah + kompos + arang sekam = 2 : 1 : 1), m3 (tanah + kompos + arang sekam + cocopeat = 1 : 1 : 1 : 1), dan m4 (tanah + kompos + arang sekam + cocopeat = 2 : 1 : 1 : 1) dan faktor kedua adalah waktu aplikasi zat pengatur tumbuh yaitu p1 (tanpa zat pengatur tumbuh), p2 (20 HST sitokinin + 40 HST paclobutrazol), dan p3 (30 HST sitokinin + 50 HST paclobutrazol). Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi komposisi media tanam dengan waktu aplikasi zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil benih kentang G2. Komposisi media tanah + kompos + arang sekam + cocopeat ( 1 :1:1:1) menunjukkan tinggi tanaman, indeks luas daun, bobot kering tanaman, persentase stolon membentuk ubi, jumlah ubi dan bobot ubi per tanaman tertinggi. Waktu aplikasi 20HST sitokinin dan 40HST paclobutrazol dapat menekan tinggi tanaman namun menghasilkan nisbah pupus akar, jumlah ubi dan bobot ubi per tanaman tertinggi.Item Respons Pertumbuhan dan Hasil Benih Kentang (Solanum tuberosum L.) G0 Kultivar Medians di Dataran Medium Jatinangor terhadap Komposisi Biochar dan Jenis Retardan(2023-04-06) TESSA PRIMA DEWI; Syariful Mubarok; Jajang Sauman HamdaniKentang menempati urutan ketiga sebagai bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Ketersediaan benih kentang berkualitas masih rendah yang berpengaruh terhadap produksi kentang. Terbatasnya areal produksi kentang di dataran tinggi sehingga diperlukan ekstensifikasi ke dataran medium. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi benih kentang G0 di dataran medium diantaranya penggunaan biochar dan retardan yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi antara komposisi biochar dan jenis retardan yang dapat meningkatkan produksi benih kentang G0 kultivar Medians di dataran medium Jatinangor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2022 di Kebun Percobaan Ciparanje, Jatinangor, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama adalah komposisi biochar yaitu m1 (100% kompos), m2 (80% kompos + 20% biochar sekam padi), m3 (80% kompos + 20% biochar tempurung kelapa), dan m4 (80% kompos + 10% biochar sekam padi + 10% biochar tempurung kelapa) dan faktor kedua adalah jenis retardant yaitu r1 (tanpa retardan), r2 (100 ppm paclobutrazol), dan r3 (100 ppm prohexadione-Ca). Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi komposisi biochar dan jenis retardan terhadap pertumbuhan dan hasil benih kentang G0. Aplikasi 80% kompos + 20% biochar sekam padi dapat meningkatkan laju tumbuh ubi, jumlah ubi sebesar 6,18 knol per tanaman dan bobot ubi per tanaman. Perlakuan 100 ppm paclobutrazol menyebabkan tinggi tanaman lebih rendah namun menghasilkan kandungan klorofil total, persentase stolon membentuk ubi, jumlah ubi sebesar 6,38 knol per tanaman dan bobot ubi per tanaman tertinggi.