Browsing by Author "Tyagita"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS KUALITATIF DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PELAYANAN PRAKTIK DOKTER HEWAN DI KOTA BANDUNG(2018) DIANITA GUSTINA; Tyagita; Noormarina IndraswariPeningkatan jumlah kasus COVID-19 di Kota Bandung menyebabkan terjadinya perubahan pada pelayanan kesehatan, salah satunya adalah pelayanan kesehatan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi COVID-19 serta upaya yang dilakukan dokter hewan dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19 di klinik. Pengumpulan data kualitatif diperoleh dengan cara mengumpulkan data primer melalui wawancara mendalam (indepth interview) dan obeservasi. Pengumpulan data dilakukan terhadap informan yang dipilih untuk mendapatkan jawaban dan menggali informasi tentang dampak dan upaya yang dilakukan selama pandemi pada setiap layanan praktik dokter hewan. Dampak yang ditemukan diantaranya, yaitu terjadi kelangkaan obat-obatan, terinfeksinya petugas klinik oleh COVID-19, penutupan sementara klinik hewan, kekurangan tenaga medis, penurunan jumlah pasien pada masa awal pandemi COVID-19, dan peningkatan jumlah pasien pada masa adaptasi kebiasaan baru. Kemudian terdapat upaya yang dilakukan untuk menghadapi dampak tersebut diantaranya, yaitu penerapan protokol kesehatan, perubahan jadwal operasional, perubahan alur pelayanan, pemberian layanan online atau telemedicine, penggunaan APD pada petugas medis, pembatasan tindakan operasi, pembatasan jumlah pasien, penyediaan obat-obatan dalam jangka waktu panjang, pertukaran jadwal istirahat petugas klinik, penambahan jumlah poli pemeriksaan, pelaksanaan disinfeksi rutin, serta anjuran melakukan vaksinasi COVID-19 dan menjaga imunitas tubuh kepada petugas klinik hewan.Item Hubungan Karakteristik Pemilik Kucing Dengan Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Terkait FLUTD(2022-08-17) KARINA RETNYSSA HARVIANY GUNAWAN; Tyagita; Noormarina IndraswariFeline lower urinary tract disease (FLUTD) adalah sekelompok gangguan saluran kemih bawah pada kucing yang dipengaruhi faktor risiko internal dan eksternal. Berdasarkan pengetahuan, sikap, dan praktik terkait FLUTD, pemilik kucing berperan dalam pencegahan dan perawatan FLUTD dengan mempraktikkan manajemen pemeliharaan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan praktik pemilik kucing terkait FLUTD sehingga dapat dimanfaatkan untuk intervensi edukasi klien mengenai FLUTD. Data penelitian diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh 64 responden. Hasil pengukuran menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang buruk (59,4%), sikap yang baik (50%), dan praktik yang buruk (50%) terkait FLUTD. Hasil analisis korelasi Spearman menunjukkan korelasi yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap (p=0,009; r=0,324), sikap dengan praktik (p=0,042; r=0,255), dan pengetahuan dengan praktik (p=0,003; r=0,369) terkait FLUTD. Hasil analisis Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney menunjukkan hubungan signifikan antara nilai pengetahuan pemilik kucing terkait FLUTD dengan tingkat pendidikan (p=0,041), jarak antara tempat tinggal dengan fasilitas layanan kesehatan hewan (p=0,032), dan riwayat FLUTD pada kucing yang dipelihara responden (p=0,000). Sedangkan nilai sikap pemilik kucing terkait FLUTD hanya memiliki hubungan signifikan dengan riwayat FLUTD (p=0,029). Namun tidak terdapat hubungan signifikan antara nilai praktik pemilik kucing terkait FLUTD dengan karakteristik pemilik kucing manapun.Item Pengaruh Pemberian NSAID sebagai Penghambat COX-2 terhadap Survival Rate Anjing Penderita Tumor Mammae Ganas (Studi Literatur)(2016) NABILA AYU FAZA; Astrid Feinisa Khairani; TyagitaTumor mammae pada anjing merupakan kelompok neoplasma yang paling banyak diderita oleh anjing betina dan memiliki risiko lima puluh persen berkembang menjadi tumor ganas dan bermetastasis. Salah satu faktor yang dapat memperburuk prognosis tumor mammae adalah peningkatan ekspresi COX-2 dalam tumor. NSAID dikenal sebagai antiinflamasi yang berfungsi menghambat kerja dari COX-2 secara selektif atau non-selektif dan memiliki efek antitumor secara tidak langsung. Kajian pustaka ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan aturan penggunaan NSAID, serta gambaran jangka waktu bertahan hidup dari anjing betina penderita tumor mammae ganas setelah pemberian NSAID. Pencarian literatur dilakukan pada basis data Google Scholar, PubMed, Scopus, Science Direct, Cochrane Library, dan Garuda berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Tujuh artikel terpilih selanjutnya dianalisis dan diketahui NSAID yang diberikan pada anjing penderita tumor mammae ganas di antaranya firocoxib, piroxicam, meloxicam, dan cimicoxib dalam dosis yang disesuaikan dengan jenis obat dan stadium penyakit pasien. Secara umum, pemberian NSAID sebagai terapi adjuvan atau neoadjuvan dalam kombinasi kemoterapi mungkin berkaitan dengan jumlah median survival yang dua hingga tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan anjing yang hanya ditangani dengan pembedahan. Studi lebih lanjut yang disertai dengan metode pengukuran standar sangat diperlukan untuk memastikan pengaruh dari pemberian NSAID dalam terapi tumor mammae ganas pada anjing.Item PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK PEMILIK ANJING TERHADAP PENYAKIT RABIES DI PROVINSI JAWA BARAT(2023-02-26) DINDA DEVIRA; Helni Mariani; TyagitaProvinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang belum bebas rabies. Meskipun tercatat pada data ISIKHNAS bahwa tidak ada kasus rabies yang terjadi di Jawa Barat selama tahun 2021, namun dilaporkan terdapat 313 kasus gigitan oleh Hewan Penular Rabies sehingga masyarakat perlu tetap waspada terhadap rabies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengetahuan, sikap, dan praktik pemilik anjing terhadap rabies. Penelitian dilakukan dengan metode survei (kuisioner) menggunakan google form yang disebarkan melalui media sosial dan telah diisi oleh 108 responden dari berbagai daerah di Jawa Barat pada bulan Oktober-November 2022. Kuisioner pada penelitian ini merupakan hasil modifikasi dari penelitian sebelumnya pada Kabupaten Sukabumi dan bersifat valid serta reliabel berdasarkan hasil uji kepada 30 responden di luar sampel penelitian. Data hasil penelitian kemudian diolah secara deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (43,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup, tingkat sikap yang positif (89,8%) dan tingkat praktik yang baik (84,3%). Terdapat beberapa pengetahuan yang belum diperoleh secara baik, khususnya pada informasi bahwa belum terdapat obat yang efektif untuk menyembuhkan rabies. Hasil penelitian ini berpotensi menjadi data dasar untuk penelitian lebih lanjut dan menentukan jenis intervensi atau program yang dapat dilaksanakan untuk mencegah dan mengurangi kasus rabies di seluruh wilayah studi.Item PERANAN HEWAN PELIHARAAN DALAM KAITANNYA SEBAGAI STRESS RELIEVER PADA MAHASISWA UNPAD(2017) DEFORNATASYA INDAH SINTA NADANIA ZEGA; Hanna; TyagitaStres yang dirasakan mahasiswa selama perkuliahan daring ketika pandemi covid 19 menunjukan stress yang cukup tinggi, hal ini terjadi karena berkurangnya interaksi langsung dengan teman sebaya yang menimbulkan berbagai stresor berakibat pada penurunan focus dalam belajar serta pemahaman materi. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi stres dapat berupa menjauhi stresor dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Salah satu aktivitas memiliki efek positif adalah berinteraksi dengan hewan peliharaan. Tujuan penelitian ini yaitu menggambarkan perbedaan tingkat stres antara mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran gigi Universitas Padjadjaran yang memiliki hewan peliharaan dan yang tidak memiliki hewan peliharaan, mengetahui interaksi mahasiswa dengan hewan peliharaannya, mengetahui gambaran mengenai peranan dari hewan peliharaan sebagai stress reliever pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kategorik, dengan desain cross sectional. Melibatkan 100 mahasiswa aktif dari fakultas kedokteran dan fakultas kedokteran gigi yang memiliki hewan peliharaan dan tidak memiliki hewan peliharaan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner secara daring. Kemudian dianalisis setiap variabelnya meliputi karakteristik umum responden, jenis hewan peliharaan serta karakteristik pemeliharaan, dan tingkat stres responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepemilikan hewan dengan tingkat stres karena didapatkan hasil uji chi square p value >0,05 dan nilai hitung lebih besar daripada nilai tabel. Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat interaksi responden dengan tingkat stres yang ditunjukan dengan hasil uji chi square p value >0,05.Item POTENSI PEMBERIAN MINYAK ATSIRI KAPULAGA JAWA DAN EKSTRAK KUNYIT TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN, MASSA OTOT DADA (m. pectoralis major), DAN KUALITAS KARKAS AYAM PEDAGING(2023-08-03) RIFA SYAHIRA WIBOWO; Eko Fuji Ariyanto; TyagitaMinyak atsiri kapulaga Jawa dan ekstrak kunyit termasuk ke dalam jenis imbuhan pakan fitogenik dengan efek antibakteri dan antioksidan yang baik. Berdasarkan manfaat yang diberikan kedua tanaman tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak atsiri kapulaga Jawa dan ekstrak kunyit pada air minum terhadap performa pertumbuhan, massa otot dada pectoralis major, dan kualitas karkas ayam pedaging. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), kemudian data dianalisis dengan Analisis Varians (ANOVA). Sebanyak 100 ekor ayam pedaging strain cobb berumur satu hari dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan dan 4 ulangan. Kelompok pertama (P0) sebagai kontrol negatif, kelompok kedua (P1) sebagai kontrol positif, kelompok ketiga (P2) diberi minyak atsiri kapulaga Jawa dengan dosis 0,05 ml/L air minum, kelompok keempat (P3) diberi ekstrak kunyit dengan dosis 0,1 ml/L air minum, dan kelompok kelima (P4) diberi campuran minyak atsiri kapulaga Jawa 0,05 ml/L dan ekstrak kunyit 0,1 ml/L air minum. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan uji ANOVA kelompok perlakuan memberikan pengaruh terhadap performa pertumbuhan, massa otot dada (m. pectoralis major), dan kualitas karkas ayam pedaging yang tidak jauh berbeda dengan kontrol positif (P>0,005). Meskipun begitu, hasil rerata paling baik untuk performa pertumbuhan dicapai oleh kelompok P4, rerata massa otot dada pectoralis major paling baik dicapai oleh kelompok P1, dan rerata untuk kualitas karkas paling baik dicapai oleh kelompok P3.Item Temuan Patologi Organ Pernafasan dan Reproduksi Pada Tikus Jantan Yang Terpapar Asap Rokok Tembakau dan Rokok Elektronik(2023-08-03) BRIAN CHRISTIAN SARNIEM; Tyagita; Mas Rizky Anggun Adipurna SyamsunarnoRokok merupakan kegiatan merugikan yang sudah lama dilakukan oleh manusia dan menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia maupun hewan yang terpapar. Rokok dibagi menjadi 2 jenis, yaitu rokok tembakau dan rokok elektronik yang diperjualbelikan secara bebas. Rokok sudah diketahui dapat menyebabkan berbagai macam kelainan pada sistem pernafasan, seperti kesulitan bernafas, penurunan aktifitas difusi oksigen, hingga kasus penyakit seperti penyakit paru obstuktif kronis (PPOK) dan Smoking Related Interstitial Fibrosis (SRIF) serta didapatkan temuan patologi seperti emfisema, fibrosis, dan destruksi. Sistem reproduksi pun dapat terdampak akibat rokok, seperti penurunan spermatogenesis, destruksi, dan vakuolisasi. Terdapat klaim bahwa rokok elektronik memiliki dampak buruk lebih minim pada kesehatan, namun belum terbuktikan secara ilmiah maupun publikasi mengenai komparasi kedua rokok dan peralihan dari rokok tembakau ke rokok elektronik secara in vivo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan patologi yang timbul dari kedua jenis rokok yang dirancang untuk merepresentasikan perokok pasif/kondisi terpaparnya asap rokok. Penelitian ini menggunakan 32 tikus Rattus norvegicus yang dibagi menjadi 4 kelompok (kontrol, rokok tembakau, rokok elektronik, peralihan), mesin penghisap rokok otomatis, dan berdurasi selama 1 bulan. Parameter pengamatan patologi anatomi dan histopatologi semikuantitatif digunakan dalam penelitian ini untuk memaksimalkan temuan patologi. Hasil signifikan (P0,05) pada komparasi ketiga kelompok paparan asap. Temuan patologi pada penelitian ini diantaranya flek, nodul, fibrosis, emfisema, degenerasi pada paru dan penurunan spermatogenesis, vakuolisasi, separasi germinal, serta destruksi pada testis.