Browsing by Author "WAHYUNIAR PAMUNGKAS"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISA SUBSTITUSI BUAH LOKAL DAN BUAH IMPOR DI RITEL MODERN DENGAN MODEL AIDS (ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM)(2013-10-22) WAHYUNIAR PAMUNGKAS; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPertumbuhan yang tinggi dari sektor konsumsi memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu yang mendorong tumbuhnya sektor konsumsi adalah pertumbuhan di sektor ritel khusus nya pertumbuhan ritel modern. Perkembangan ritel modern menjadi pendorong semakin banyaknya komoditas impor-impor masuk ke pasar domestik, terutama untuk komoditas buah-buahan. Perkembangan sektor ritel modern yang mendorong semakin banyaknya komoditas impor masuk ke pasar domestik menibulkan beberapa dampak, dampak positif nya bagi konsumen semakin banyak alternatif pilihan berbelanja dengan tingkat kenyaman dan kualitas akan produk yang beragam. Akan tetapi bagi beberapa komoditas lokal khususnya buah-buahan hal tersebut menjadi sebuah ancaman, karena persaingan akan semakin ketat dan terdesaknya pangsa pasar buah lokal di pasar domestik. Komoditas jeruk impor dan apel impor merupakan komoditas dengan nilai impor terbesar hingga saat ini. Di dalam negeri kedua komoditas tersebut juga sama-sama diberdayakan, sehingga persaingan antara komoditas tersebut semakin tinggi. Permasalahan yang ditonjolkan dalam penelitian ini adalah; (1) bagaimana karakteristik dan sifat interaksi persaingan antara komoditas jeruk lokal dan apel lokal dengan jeruk impor dan apel impor, (2) faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian buah-buahan. Penelitian ini mengambil sampel konsumen dari supermarket yang berada di Kota Bandung. Model permintaan dengan model almost ideal demand system (aids) menghasilkan nilai koefisien determinasi relatif rendah yaitu antara 8-24%, hal itu karena permintaan dipengaruhi oleh banyak faktor yang tidak dijadikan variabel dalam penelitian. Melalui model AIDS bisa diketahui bahwa permintaan setiap komoditi bersifat elastis terhadap harga sendiri karena bernilai < -1, kemudian hubungan substitusi hanya terjadi pada komoditas jeruk impor terhadap apel lokal dan apel lokal terhadap apel impor, nilai elastisitas pendapatan semuanya menunjukan angka positif. Dari analisa IPA (importance performance analysis) diketahui bahwa tingkat kepentingan konsume (responden) akan kinerja kualitas komoditas lokal lebih tinggi dibanding dengan komoditas impor yaitu sebesar 3.62 dan 3.46 berbanding dengan 3.02 dan 2.97. Komoditas lokal mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) dalam hal rasa, akan tetapi kualitas ketersediaan, warna, dan ukuran masih belum bisa memenuhi harapan konsumen.