Fakultas Keperawatan
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Fakultas Keperawatan by Subject "abdominal massage"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item PENGARUH ABDOMINAL MASSAGE TERHADAP FEEDING INTOLERANCE PADA BAYI PREMATUR TERPASANG VENTILASI MEKANIK DI RUANG NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU)(2018-08-15) DIKI ARDIANSYAH; Ikeu Nurhidayah; Tidak ada Data DosenABSTRAK Bayi prematur berisiko mengalami feeding intolerance akibat imaturitas sistem gastrointestinal yang diperberat oleh pemasangan ventilasi mekanik. Hal ini berdampak pada penundaan nutrisi enteral, NEC dan tingginya biaya perawatan. Abdominal massage adalah salah satu tindakan yang direkomendasikan untuk mencegahnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh abdominal massage terhadap feeding intolerance pada bayi prematur terpasang ventilasi mekanik di NICU. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen control group pretest and posttest design. Populasi penelitian adalah bayi prematur. Teknik sampel menggunakan consecutive sampling pada 34 bayi dengan pengelompokan masing-masing 17 responden untuk kelompok intervensi dan kontrol. Feeding intolerance ditentukan dari satu atau lebih gejala peningkatan residu lambung, distensi abdomen dan muntah yang diobservasi hari pertama (pre) dan kelima (post). Abdominal massage dilakukan 2 x/hari selama 15 menit dalam periode 5 hari. Data dianalisis dengan univariat (mean dan presentase), bivariat (wilcoxon, mann whitney, chi squar) dan ANCOVA. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan signifikan selisih residu lambung dan distensi abdomen (p<0,05). Penurunan selisih rerata residu lambung sebanyak 0,65 cc dan distensi abdomen 0,59 cm pada kelompok intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol residu lambung meningkat 3,59 cc dan distensi abdomen 1,88 cm (p<0,05). Rerata selisih frekuensi muntah tidak terdapat perbedaan signifikan (p=0,63), penurunan sebanyak 0,118 pada kelompok intervensi dan 0,18 pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan signifikan kejadian feeding intolerance antar kelompok setelah intervensi (p=0,05), dimana kejadian feeding intolerance tidak mengalami peningkatan (0%) pada kelompok intervensi, sedangkan kelompok kontrol meningkat sebanyak 9 (52,9%) responden. Terdapat kontribusi signifikan faktor confounding jenis ventilasi mekanik pada jumlah residu lambung setelah intervensi (p=0,02). Ada pengaruh abdominal massage terhadap pencegahan feeding intolerance pada bayi prematur terpasang ventilasi mekanik, sehingga peneliti merekomendasikan standar prosedur operasional abdominal massage untuk dipertimbangkan sebagai pencegahan feeding intolerance pada bayi prematur terpasang ventilasi mekanik di NICU. Kata kunci : abdominal massage, feeding intolerance, residu lambung, prematur, ventilasi mekanik