Fakultas Teknik Geologi
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Fakultas Teknik Geologi by Subject "Air Asam Tambang/NAF/PAF"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Peranan Aneka Variabel Pembentukan Air Asam Tambang Pada Tambang Batubara Formasi Balikpapan Dan Formasi Pulaubalang Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timursi(2023-02-09) SRI WIDAYATI; Dicky Muslim; R. Febri HirnawanABSTRAK Penambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis. Dampak lingkungan yang sering timbul dari kegiatan penambangan adalah terbentuknya potensi air asam tambang, diakibatkan oleh terberainya unsur sulfida dan berinteraksi dengan air, dan oksigen. Identifikasi awal tentang air asam tambang ini, bisa dilihat dari beberapa faktor, yaitu batuan pengapit batubara berupa data log bor, karakteristik batubara, dan air tanah di daerah penelitian. Untuk pengelolaan lingkungan secara holistik diperlukan analisis berbagai parameter, baik dari lingkungan pengendapan geologi, hubungan dengan karakteristik batubara maupun lapisan batuan dari formasi, dan kualitas air tanah. Nisbah batupasir/batulempung menjadi salah satu penentu, apakah daerah tersebut berpotensi asam atau tidak. Beberapa parameter tersebut berkorelasi dengan pembentukan secara Potensial Acid Forming (PAF) atau Non Acid Forming (NAF) air asam tambang di wilayah pembentukan batubara. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data primer dan sekunder. Data yang akan diolah berupa data log bor, karakteristik batubara dan air tanah pada voids atau pit di lokasi kegiatan tambang. Dalam penelitian ini, data yang dijadikan dasar untuk analisis menjawab hipotesis berupa data bor, data hasil analisis ultimat dan proksimat batubara, hasil uji statik PAF dan NAF perlapisan batuan dari formasi, serta hasil uji kondisi hidrokomia air tanah di lokasi penelitian. Dari hasil kajian lingkungan pengendapan dapat disimpulkan bahwa Formasi Pulaubalang lebih berpotensi membentuk air asam tambang. Hal ini disebabkan oleh tebalnya lapisan batulempung yang terbentuk, jika dibandingkan dengan Formasi Balikpapan. Karakteristik batubara Formasi Pulaubalang juga mempunyai kandungan total sulfur yang tinggi sebagai penyebab dalam pembentukan air asam tambang. Nilai total sulfur Formasi Pulaubalang rata-rata 0,9%(adb), sedangkan Formasi Balikpapan rata-rata 0,2% (adb). Hasil uji statistik terhadap hipotesis geologi pada daerah penelitian memperlihatkan bahwa Formasi Pulaubalang lebih berpotensi terbentuk air asam tambang daripada Formasi Balikpapan. Hal ini terbukti dari analisis nisbah batupasir/batulempung dengan kriteria PAF jika nilai tersebut < 1, uji statik terhadap data log bor juga memberikan hasil < 4,5 yang berpotensi PAF, analisis karakteristik batubara serta air tanah pada Formasi Pulaubalang < 5. Dari semua uji yang dilakukan menunjukkan bahwa Formasi Pulaubalang lebih berpotensi membentuk air asam tambang dibandingkan dengan Formasi Balikpapan. Kata kunci :Air Asam Tambang, NAF, Nisbah batupasir/batulempung, PAF.