D4 - Diploma
Permanent URI for this community
Browse
Browsing D4 - Diploma by Subject "Analisis Finansial"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA DAN UJI DAYA TERIMA ABON PLANT-BASED DARI BONGGOL PISANG KEPOK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR VEGETARIAN FOOD(2023-10-04) AURA SYAFA BUNGA AZZAHRA; Drupadi Ciptaningtyas; Ahmad ThoriqAura Syafa Bunga Azzahra, 2023. Analisis Kelayakan Finansial Usaha dan Uji Daya Terima Abon Plant-Based dari Bonggol Pisang Kepok untuk Memenuhi Kebutuhan Pasar Vegeratian Food. Di bawah bimbingan: Drupadi Ciptaningtyas,S.TP., M.Si., Ph.D., dan Ahmad Thoriq, S. TP., M.,Si ABSTRAK Keberadaan bonggol pisang selama ini belum termanfaatkan dengan optimal. Di sisi lain, terdapat beberapa kalangan masyarakat yang mengubah pola hidupnya menjadi seorang vegetarian. Kebutuhan pangan dari bahan non hewani tersebut membuka peluang bisnis untuk mengolah abon berbahan baku bonggol dari tanaman pisang kepok yang dapat diterima konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan alur proses produksi yang paling tepat, sehingga menghasilkan formulasi abon nabati yang berkualitas dan disukai oleh penganut pola makan vegetarian serta menguji kelayakan finansial dan sensitivitas pada pengembangan usaha abon berbahan baku bonggol pisang kepok. Analisis data kelayakan finansial yang digunakan adalah melalui perhitungan BEP, NPV, BCR, IRR, Payback Period, ROI, dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian ini menunjukkan Harga Pokok Produksi sebesar Rp195.475,86/kg, kapasitas produksi 46,80 kg/bulan, dengan harga jual produk Rp220.000,00/kg. Bedasarkan perhitungan analisis finansial, didapat BEP unit 24kg/bulan, BEP Rp5.286.646,30/bulan, NPV Rp41.406.729,00, dengan BCR 1,10, IRR 25,43%, ROI 164,41, dan nilai Payback Period adalah 4 bulan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan kenaikan harga bahan baku sebesar Rp140.600,00, dan penurunan harga jual sebesar Rp199.000,00 berpengaruh terhadap nilai IRR. Apabila nilai IRR > suku bunga MARR, maka usaha abon plant-based tidak layak untuk dijalankan.Item Analisis Kelayakn Finansial, Sensitivitas USaha, dan Kualitas Produk Sohun Aren(2023-09-13) ZALZA NADYA SETIAWAN; Drupadi Ciptaningtyas; Ahmad ThoriqSohun merupakan jenis mie yang terbuat dari pati, memiliki tekstur seperti benang transparan, kenyal dan licin. Secara umum proses produksi sohun masih dilakukan secara konvensional dengan melakukan penjemuran dibawah sinar matahari langsung. Penjemuran dengan sinar matahari berpengaruh pada kualitas sohun yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan teknologi pengeringan terbaik dalam produksi sohun dengan membandingkan 3 metode pengeringan yaitu cahaya matahari langsung dan bangunan rumah kaca dengan perlakuan pengeringan selama 60, 120, dan 180 menit, serta menggunakan oven pada suhu 80°C, 100°C, dan 130°C dengan rentang waktu 30, 60, dan 90 menit. Analisis kelayakan finansial dan sensitivitas dilakukan pada usaha produksi sohun dengan teknik pengeringan terpilih. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hasil pengeringan dengan menggunakan metode bangunan rumah kaca lebih efisien 36,49% dibandingkan dengan pengeringan menggunakan cahaya matahari, sedangkan pengeringan oven dengan kombinasi suhu dan waktu menghasilkan nilai efisiensi sebesar 44,23%. Metode pengeringan oven memiliki nilai efisiensi terbaik, namun kualitas sohun yang dihasilkan rapuh, sehingga pemilihan teknologi terbaik yaitu penggunaan bangunan rumah kaca. Berdasarkan analisis neraca bahan diketahui bahwa rendemen sohun yang berasal dari tepung pati aren sebesar 66%. Hasil analisis finansial pada kapasitas output sebesar 4.125kg sohun/bulan diperoleh biaya produksi sebesar Rp62.089.131 perbulan HPP sebesar Rp15.052/kg. Pada analisis sensitivitas dengan suku bunga 14%/tahun dan proyek direncanakan selama 5 tahun dan harga jual sohun sebesar Rp20.000,00/kg diperoleh NPV Rp 1.449.788.687,00, BCR 1,51, IRR 14% dan PBP pada bulan ke-8.Item PENGEMBANGAN PRODUK DAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KOPI JAHE DALAM KEMASAN SACHET STUDI KASUS: JAVA SUMEDANG COFFEE(2023-09-27) YAZID IZZULHAQ; Lukito Hasta Pratopo; Ahmad ThoriqHasil panen ceri kopi campuran saat ini sulit terserap oleh pasar. Di sisi lain, terdapat tanaman jahe yang melimpah saat musim panen yang belum termanfaatkan. Dua sumber alam tersebut dapat meningkatkan nilai tambah kopi dan jahe dengan menciptakan produk inovasi kopi jahe dalam kemasan sachet sehingga membuka peluang bisnis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan formulasi kopi jahe paling diminati konsumen serta menguji kelayakan finansial dan sensitivitas pada pengembangan produk kopi jahe dalam kemasan sachet. Analisis data kelayakan finansial yang digunakan adalah melaluiaperhitunganaBEP, aNPV, BCR, IRR, PaybackaPeriod, ROI, danaAnalisisaSensitivitas. aHasil kajian ini menunjukkan Harga Pokok Produksi sebesar Rp4.321,00/sachet, kapasitas produksi 30.906 sachet/bulan, dengan harga jual produk Rp5.000,00/sachet. Bedasarkan perhitungan analisis finansial, didapat BEP unit 1.365sachet/bulan, BEP Rp5.899.180/bulan, NPV Rp600.218.133, dengan BCR 1,10, IRR 13,21%, ROI 72%, dan nilai Payback Period pada bulan ke-8. Hasil analisis sensitivitas mengungkapkan bahwa variasi dalam kenaikan harga bahan baku sejumlah Rp1.333,00, perubahan kapasitas keluaran produksi sebesar 85kg, dan penurunan harga jual sebesar Rp130,00 berpengaruh terhadap nilai IRR. Apabila nilai IRR > suku bunga MARR, maka usaha produk kopi jahe tidak layak untuk dijalankan.