Farmasi (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Farmasi (S3) by Subject "Glibenklamid"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item PENGEMBANGAN GLIBENKLAMID SEBAGAI TRANSETOSOM UNTUK SISTEM PENGHANTARAN TRANSDERMAL(2023-10-13) NURUL ARFIYANTI YUSUF; Marline Abdassah Bratadiredja; Anis Yohana ChaerunisaaGlibenklamid merupakan antidiabetik oral pada pasien hiperglikemia dengan kelarutan yang rendah dalam air dan memiliki permeabilitas yang baik. Transetosom sebagai sistem vesikuler menawarkan permeasi kulit yang tinggi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kelarutan dan permeabilitas obat glibenklamid yang sukar larut. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efek surfaktan, fosfolipid, dan waktu sonikasi terhadap sifat fisikokimia, kelarutan dan pelepasan glibenklamid; mengevaluasi karateristik fisikokimia, dan pelepasan patch transetosom glibenklamid; dan mengevaluasi efektivitas patch transetosom glibenklamid dalam menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian diawali dengan pembuatan transetosom glibenklamid berdasarkan pendekatan Box Behnken Design dengan variabel bebas yaitu ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial, dan efisiensi penjerapan, kemudian dilanjutkan dengan uji stabilitas. Karakterisasi lebih lanjut dilakukan dengan dengan TEM, FTIR, DSC, serta uji kelarutan dan studi pelepasan obat secara in vitro. Tahap selanjutnya adalah formulasi patch transetosom glibenklamid dengan variasi kombinasi polimer HPMC dan PVP K30 dengan evaluasi meliputi keseragaman bobot, ketahanan lipat, ketebalan, daya serap kelembaban, susut pengeringan, kandungan obat, dan pelepasan obat patch transetosom glibenklamid secara in vitro. Uji efektivitas in vivo pada patch transetosom glibenklamid menggunakan beberapa kelompok pembanding (kontrol negatif, pemberian glibenklamid melalui rute oral, dan transdermal dalam bentuk patch). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula yang optimal adalah dengan komposisi fosfolipid 75 mg, tween 80 5 mg dan waktu sonikasi 18,79 menit. Respons tersebut berupa ukuran partikel 166,8±5,3 nm, indeks polidispersitas 0,463±0,1, potensial zeta -44,7±2,2 mV dan efisiensi penjerapan sebesar 87,18±3,8%. Transetosom glibenklamid menunjukkan morfologi berbentuk sferis, tanpa agregasi yang terlihat. Studi FTIR mengungkapkan bahwa tidak ada interaksi kimia antara glibenklamid dengan eksipien. Kelarutan dan uji pelepasan obat in vitro menunjukkan peningkatan yang signifikan dari transetosom glibenklamid (p<0,05) dibandingkan dengan bahan aktif glibenklamid. Hasil evaluasi patch transetosom glibenklamid menunjukkan keseragaman bobot patch pada range 0,051-0,063 g dan nilai CV (Coefficient of Variation) kurang dari 5%. Ketahanan lipat yang dihasilkan dari patch dapat bertahan tanpa robek lebih dari 200 lipatan. Ketebalan patch transetosom glibenklamid yaitu pada range 0,14-0,24 cm. Daya serap kelembaban patch yaitu pada range 2,1-23,5%. Susut pengeringan patch antara 4,7-7,4%. Kandungan obat patch adalah antara 6,7-12,7 g/cm2. Pelepasan obat dari patch yaitu pada range 0,274-0,526 µg.cm-2.jam-1 setelah 480 menit. Hasil uji efektivitas patch transetosom glibenklamid menunjukkan penurunan kadar glukosa darah tikus yang terus terjadi hingga 10 jam setelah pemberian obat, setelah itu kadar glibenklamid tetap bertahan hingga 24 jam setelah pemberian obat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, transetosom glibenklamid yang dirancang dengan Box Behnken Design menghasilkan karakteristik fisikokimia yang memenuhi persyaratan, peningkatan kelarutan dan peningkatan pelepasan obat dibandingkan dengan etosom glibenklamid dan serbuk glibenklamid sebagai pembanding. Patch transetosom glibenklamid menunjukkan karakteristik fisikokimia yang memenuhi persyaratan dan stabil selama uji stabilitas. Kombinasi polimer juga secara signifikan mempengaruhi pelepasan obat selama uji stabilitas. Patch transetosom glibenklamid memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus secara signifikan (p<0,05) dibandingkan kontrol negatif, tablet glibenklamid, dan patch transdermal glibenklamid.