Farmasi (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Farmasi (S3) by Subject "Hydrogel Mucoadhesive Film (HMF)"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Kompleks α-mangostin/siklodekstrin dalam sediaan film hidrogel mukoadhesif alginat-kitosan untuk Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS)(2022-04-06) INE SUHARYANI; Marline Abdassah Bratadiredja; Muchtaridiα-Mangostin (α-M) merupakan salah satu senyawa golongan xanthon yang terdapat dalam kulit buah manggis (Garcinia mangostana). Senyawa ini memiliki berbagai aktivitas biologis seperti antikanker, antibakteri, antifungi, antitirosin, antituberkulosis, antiinflamasi, dan antioksidan. Namun kelarutannya yang rendah dalam air menyebabkan keterbatasan dalam penggunaannya. Berbagai metode peningkatan kelarutan α-Mangostin terus dikembangkan, diantaranya pembuatan nanomisel dan kompleks inklusi α-Mangostin dengan hidroksipropil-β-siklodekstrin. Sementara studi lainnya baru dilakukan secara in-silico, adalah pembentukan kompleks α-Mangostin dengan α-, β-, dan γ-siklodekstrin serta studi penggunaan etanol untuk meningkatkan afinitas α-Mangostin terhadap β-siklodekstrin. Penelitian ini melanjutkan hasil studi sebelumnya yaitu studi pembuatan kompleks α-Mangostin dengan α, β dan γ-siklodekstrin secara in-silico, yang dilanjutkan dengan formulasi kompleks ke dalam sediaan HMF serta uji aktivitasnya untuk RAS secara in-vivo. Penelitian diawali dengan optimasi pembentukan kompleks untuk mengetahui tipe siklodekstrin yang mampu membentuk kompleks dengan α-mangostin. Tahap selanjutnya adalah studi pembentukan kompleks α-mangostin/γ-siklodekstrin. Kompleks yang terbentuk dievaluasi kelarutannya dan dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, NMR. Kompleks yang diperoleh, kemudian diformulasikan dalam sediaan HMF dan diuji aktivitas anti-RAS terhadap hewan uji. Berdasarkan hasil karakterisasi dan evaluasi, α-mangostin tidak dapat terjerat ke dalam rongga α- maupun β-siklodekstrin tetapi dapat membentuk kompleks inklusi dengan γ-siklodekstrin dengan entrapment efficiency (EE) sebesar 84,25+6,8% serta ΔG sekitar −5.019±0.224 kkal/mol, dan ΔH sebesar −5.520 kkal/mol. Kompleks terbentuk dengan perbandingan 1:1 menghasilkan serbuk berwarna kuning dan bersifat amorf. Kompleks ini memiliki kelarutan 31,74 kali lebih tinggi dibandingkan dengan α-nngostin yang tidak dikompleks (p<0,05). Kompleks ini dapat diformulasikan dalam sediaan HMF menghasilkan film α-M/γ-CD CX HMF yang memiliki karakteristik fisikokimia yang lebih baik. Film α-M/γ-CD CX HMF memiliki daya mukoadhesif lebih besar terhadap mukosa lidah dengan waktu mukoadhesif lebih tinggi dibanding HMF lainnya. Tipe pelepasan obat dari α-M/γ-CD CX HMF mengikuti Model Higuchi dan Korsmeyer-Peppas dengan konsentrasi pada akhir uji sebanyak 80,34+0,32%, Kompleks α-M/γ-CD CX HMF memiliki aktivitas anti-RAS yang lebih baik dibandingkan dengan basis HMF, α-M HMF, dan α-M/γ-CD PM HMF, dengan penurunan luas luka sekitar 79,05+3,30%, ketebalan epitel 1,24+0,09 μm, dan skor neutrofil 1,10+0,26. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas anti-RAS dari α-M yang dibuat kompleks dan diformulasikan dalam sediaan film hidrogel mukoadhesif dengan basis natrium alginat-kitosan, sehingga sediaan ini berpotensi untuk digunakan dalam terapi RAS.