Farmasi (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Farmasi (S3) by Subject "Kanker Payudara Tiga Negatif"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item MEKANISME MOLEKULAR SENYAWA α-MANGOSTIN SEBAGAI ANTIKANKER PAYUDARA TIGA NEGATIF MELALUI JALUR PENSINYALAN WNT/β-CATENIN(2023-10-31) CITRA DEWI; Riezki Amalia; MuchtaridiKanker payudara memiliki prevalensi yang sangat tinggi dan penyebab utama kematian pada wanita. Berdasarkan data Globocan tahun 2020, angka kejadian kanker payudara di Indonesia menduduki urutan pertama sebesar 16,7%. Salah satu tipe kanker payudara adalah kanker payudara tiga negatif (Triple Negative Breast Cancer, TNBC) yang merupakan tipe kanker payudara yang tidak dapat mengekspresikan reseptor estrogen, progesteron, dan Human Epidermal Growth Receptor-2 (HER-2). Kanker ini memiliki perilaku klinis spesifik, seperti invasif yang tinggi, metastasis, dan prognosis yang buruk. Tipe kanker ini tidak merespon terapi hormon sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan terapi tertarget yang tepat. Jalur pensinyalan Wnt/β-catenin telah banyak diidentifikasi terkait terjadinya beberapa kanker, salah satunya kanker payudara tiga negatif. β-catenin merupakan substrat Glycogen synthase kinase-3 beta (GSK-3β) dan difosforilasi oleh GSK-3β untuk didegradasi oleh proteasom melalui ubiquitinasi. Meskipun GSK-3β terkait dengan beberapa jalur patogenesis beberapa kanker, tetapi inhibitor selektif GSK-3β belum ada yang disetujui untuk pengobatan kanker. Oleh karena itu, pencarian inhibitor GSK-3β sebagai target terapi penyakit kanker payudara tiga negatif terus dilakukan, salah satunya dari bahan alam. Bahan alam yang telah diketahui memiliki potensi terhadap penghambatan kanker payudara tiga negatif adalah senyawa α-mangostin. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi terapi α-mangostin dengan target GSK-3β pada kanker payudara tiga negatif menggunakan model lini sel MDA-MB-231. Pada penelitian ini dilakukan studi in silico untuk mengetahui afinitas pengikatan senyawa α-mangostin terhadap GSK-3β, uji penghambatan proliferasi lini sel oleh α-mangostin pada keadaan persinyalan Wnt teraktivasi, serta kuantifikasi ekspresi target persinyalan Wnt CCND1 (Cyclin D1) dan MYC (c-Myc) dengan perlakuan α-mangostin pada keadaan pensinyalan Wnt teraktivasi. Studi in silico pada penelitian ini dilakukan melalui simulasi penambatan molekular AutoDock 4.2, dinamika molekular dengan perhitungan nilai Molecular Mechanics Poisson-Boltzmann and Surface Area (MM-PBSA) menggunakan Gromacs dan uji farmakofor menggunakan LigandScout Advanced 4.5 untuk mengidentifikasi interaksi α-mangostin terhadap Glycogen Synthase Kinase-3β (GSK-3β) (PDB ID: 4ACC). Studi penghambatan proliferasi dilakukan dengan menggunakan metode WST-8 terhadap lini sel MDA-MB-231 dengan pembanding lini sel MCF-7. Kuantifikasi ekspresi CCND1 (Cyclin D1) dan MYC (c-Myc) pada lini sel MDA-MB-231 dilakukan menggunakan metode RT-qPCR, hasil kuantifikasi dianalisis menggunakan metode 2–∆∆Ct dan data dinormalisasi terhadap level ekspresi GAPDH. Keadaan pensinyalan Wnt teraktivasi dibuat dengan perlakuan LiCl yang memiliki kemampuan inhibisi aktivitas fosforilasi β-catenin oleh GSK-3β. Visualisasi hasil analisis dilakukan dengan menggunakan software GraphPad Prism 10.0.0. Hasil studi in silico melalui penambatan molekular menunjukkan bahwa energi ikatan bebas α-mangostin yaitu -8,22 kkal/mol sama dengan energi ikatan bebas ligan alami -8,92 kkal/mol, sedangkan pada analisis interaksi ikatan asam-asam amino menunjukkan α-mangostin membentuk ikatan hidrogen pada Asp133 sedangkan pada ligan alami terbentuk juga ikatan hidrogen pada Asp133 dan Arg141. Selain itu, interaksi asam-asam amino yang lain pada α-mangostin terbentuk juga interaksi asam-asam amino yang sama dengan ligan alami seperti Ala83, Val70, Leu188, Tyr134, Val135, Ile62, Glu137, Pro136, Thr138, Val110, Cys199, Asp200, Lys85, Leu132, Leu130 sehingga kemungkinan α-mangostin memiliki afinitas terhadap GSK-3β. Pada hasil simulasi dinamika molekular menggunakan metode perhitungan Molecular Mechanics Poisson-Boltzmann and Surface Area (MM-PBSA) menunjukkan α-mangostin memiliki afinitas yang lebih baik ΔG total -114,463 kJ/mol dibandingkan ligan alami dengan nilai ΔG total -75,158 kJ/mol. Hasil farmakofor yang dibagun dari hasil penambatan molekular menunjukkan fitur farmakofor pada ligan alami memiliki 2 ikatan hidrofobik, 2 akseptor ikatan hidrogen, dan 1 donor ikatan hidrogen, sedangkan α-mangostin menunjukkan fitur farmakofor dengan 4 ikatan hidrofobik, 1 akseptor ikatan hidrogen, dan 2 donor ikatan hidrogen. Secara kuantitas, α-mangostin menunjukkan jumlah interaksi yang lebih tinggi dibandingkan ligan alami. Hal ini mengindikasikan spesifitas yang tinggi dari farmakofor α-mangostin terhadap GSK-3β, namun belum dapat diverifikasi secara spesifik, peran spesifik α-mangostin sebagai inhibitor atau aktivator GSK-3β. Uji proliferasi sel menggunakan metode WST-8 menunjukkan bahwa α-mangostin menurunkan jumlah lini sel MDA-MB-231 yang viabel dengan penambahan LiCl, sedangkan tanpa penambahan LiCl jumlah sel viabel secara signifikan lebih kecil. Hal ini menunjukkan potensi penghambatan proliferasi lini sel MDA-MB-231 oleh α-mangostin terjadi tidak hanya melalui pensinyalan Wnt, sedangkan pada lini sel MCF-7 penghambatan proliferasi terjadi tanpa penambahan LiCl. Kuantifikasi ekspresi CCND1 (Cyclin D1) pada lini sel MDA-MB-231 menunjukkan bahwa α-mangostin pada konsentrasi 10 µM dapat menurunkan level ekspresi tanpa dan dengan adanya LiCl, dibandingkan kontrol sel. Kuantifikasi ekspresi MYC (c-Myc) menunjukkan bahwa α-mangostin pada konsentrasi 10 µM dapat menurunkan level ekspresi tanpa penambahan LiCl dibandingkan dengan kontrol sel. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan melalui studi in silico bahwa α-mangostin berpotensi sebagai antikanker melalui interaksi dengan GSK-3β. Selain itu, melalui uji in vitro menggunakan lini sel kanker payudara tiga negatif MDA-MB-231, α-mangostin berpotensi menghambat faktor transkripsi TCF/LEF dengan menurunkan level ekspresi target gen pensinyalan Wnt, CCDN1 (Cyclin D1) dan MYC (c-Myc). Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan peran α-mangostin pada pensinyalan Wnt pada kanker payudara tiga negatif, salah satunya dengan melihat pengaruh langsung α-mangostin pada status fosforilasi β-catenin yang secara langsung difosforilasi oleh GSK-3β.