pertumbuhan dan perkembangan kalus ubi jalar (ipomea batatas L.) aksesi 219 pada beberapa konsentrasi 2,4 - D dan Thidiazuron

Abstract

ABSTRAK Dona Aprilyana. 2014. Pertumbuhan dan Perkembangan Kalus Ubi Jalar (Ipomoea batatas L. Lam) Aksesi 219 dengan Pemberian Beberapa Konsentrasi 2,4-D dan Thidiazuron. Dibawah bimbingan Murgayanti, SP., MP. dan Erni Suminar, SP., M.Si. Ubi jalar (Ipomoea batatas L. Lam) merupakan salah satu bahan pangan yang dimanfaatkan sebagai bahan yang kaya akan zat tepung. Ubi jalar juga sebagai sumber serat pangan yang dapat menyerap kolesterol dan sumber β karoten yang baik untuk kesehatan mata. Untuk mengimbangi tingkat permintaan, perlu dilakukan kegiatan perbanyakan secara cepat, salah satu upayanya adalah dengan kultur in vitro melalui perbanyakan embrio somatik sehingga dapat dihasilkan bibit dalam jumlah yang banyak dan digunakan untuk program perbaikan tanaman Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi terbaik dari 2,4-D dan thidiazuron. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial, yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah 2,4-D dengan konsentrasi 0,1 mg L-1 (a1), 0,2 mg L-1 (a2), 0,3 mg L-1 (a3), 0,4 mg L-1 (a4) dan 0,5 mg L-1 (a5), faktor kedua adalah thidiazuron (TDZ) dengan konsentrasi 0,1 mg L-1 (s1) dan 0,5 mg L-1 (s5). Pengamatan dilakukan terhadap peubah persentase terbentuknya kalus (%), waktu muncul kalus (HST), diameter kalus (mm), warna kalus, tekstur kalus, bobot segar kalus (g) dan mikroskopis kalus. Peubah waktu muncul, diameter dan bobot segar kalus dianalisis menggunakan ANOVA two-way, sedangkan persentase terbentuknya kalus (%), warna dan tekstur kalus dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 2,4-D dan TDZ serta interaksi antara kedua faktor tersebut berpengaruh terhadap bobot segar kalus asal eksplan daun ubi jalar aksesi 219. Perlakuan kombinasi konsentrasi 0,4 mg L-1 2,4-D + 0,1 mg L-1 TDZ merupakan kombinasi ZPT yang paling optimal terhadap peubah bobot segar kalus yaitu 1,66 g waktu muncul kalus yaitu 11 HST terdapat pada 2,4-D 0,1 mg L-1 + TDZ 0,1 mg L-1. Pengamatan terhadap warna dan tekstur kalus menunjukkan kalus berwarna putih, hijau dan kuning, serta bertekstur kompak pada keseluruhan perlakuan.

Description

Keywords

ubi jalar, kultur in vitro, 2

Citation