Pengembangan Mikrokapsul Ekstrak Etanol Daun Kesambi (Schleichera oleosa L.) Sebagai Sediaan Padat Kandidat Hepatoprotektor
No Thumbnail Available
Date
2023-10-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Schleichera oleosa L. (Sapindaceae) telah dilaporkan penggunaannya sebagai obat tradisional dan berpotensi memiliki beberapa aktivitas farmakologis seperti aktivitas antikanker, antioksidan dan antimikroba. Potensi aktivitas antioksidan akibat besarnya kandungan polifenol cukup menarik antara lain dengan kemampuannya menangkap radikal bebas. Aktivitas dalam menangkal radikal bebas umumnya terkait dalam penanganan penyakit kronis, termasuk penyakit hati. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas hepatoprotektif ekstrak daun S. oleosa dan melakukan evaluasi toksisitas untuk menilai keamanannya untuk dilanjutkan ke tahap pengembangan bentuk sediaan farmasi.
Telah dilakukan standardisasi dengan menentukan parameter spesifik dan nospesifik untuk menjamin keamanan dan mutu ekstrak yang akan dilanjutkan ke tahapan pengujian aktivitas (baik secara invitro maupun invivo), pengujian toksisitas (akut dan subkronik), proses mikroenkapsulasi ekstrak dan pembuatan sediaan (tablet dan granul instan). Aktivitas antioksidan pada ekstrak daun S. oleosa diuji dengan menggunakan 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil (DPPH), dan aktivitas hepatoprotektif diuji dengan menggunakan metode induksi parasetamol dosis tinggi pada hewan tikus. Penilaian keamanan ekstrak dilakukan dengan menguji toksisitas akut menggunakan hewan mencit (jantan dan betina) dan toksisitas subkronik menggunakan hewan tikus (jantan dan betina). Dosis yang digunakan pada uji toksisitas akut adalah 1000, 2000, 3000, 4000 dan 5000 mg/kg berat badan, dan pada pengujian toksisitas subkronis menggunakan dosis 100, 200, dan 400 mg/kg BB. Proses mikroenkapsulasi ekstrak menggunakan alat fluid bed coating dengan menggunakan variasi polimer yaitu polivinil alkohol dan Ethocel 10 cP, kemudian dilanjutkan ke tahap formulasi sediaan tablet dan granul instan. Hasil standardisasi ekstrak dari 3 wilayah (Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara dan Nusa Tenggara Timur) telah memenuhi standar sesuai yang dipersyaratkan dan telah ditetapkan nilai parameter spesifik dan nonspesifiknya. Hasil pengujian antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak daun S. oleosa yang berasal dari wilayah Sulawesi Selatan memiliki nilai IC50 yang paling baik yaitu sebesar 11,43 µg/mL yang dapat dikategorikan sebagai antioksidan kuat yang dibandingkan dengan vitamin C (IC50: 3,54 µg/mL). Ekstrak pada semua dosis (50, 100, dan 150 mg/kg BB) menurunkan kadar SGOT dan SGPT secara signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif, dan efek tertinggi ditunjukkan pada dosis 100 mg/kg, namun efek ini lebih rendah dibandingkan dengan kurkumin yang telah terbukti sebagai hepatoprotektor. Pada uji toksisitas akut, ekstrak daun S. oleosa pada semua dosis yang digunakan (1000, 2000, 3000, 4000, dan 5000 mg/kg BB) tidak menyebabkan kematian hewan coba selama 14 hari pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai LD50 ekstrak lebih tinggi dari 5000 mg/kg BB, yang menunjukkan bahwa ekstrak ini praktis tidak toksik menurut kriteria toksisitas. Hasil pengujian toksisitas subkronik menunjukkan bahwa pemberian ekstrak pada tikus jantan dan betina dengan dosis harian 100 dan 200 mg/kg BB selama 90 hari tidak menyebabkan perubahan signifikan pada hematologi darah, biokimia darah dan gambaran histopatologi hati, ginjal, jantung, limfa dan paru-paru yang disimpulkan bahwa pada dosis tersebut penggunaan ekstrak daun S. oleosa dalam jangka panjang relatif aman. Sedangkan untuk kelompok dosis harian 400 mg/kg BB, hasil pemeriksaan hematologi tikus betina menunjukkan perbedaan yang signikan dibandingkan dengan kelompok kontrol untuk nilai parameter sel darah merah dan platelet dan hasil analisis histopatologi untuk organ limfa pada tikus jantan dan betina mengalami inflamasi, tetapi jika dibandingkan dengan kelompok satelit 400 mg/kg BB tidak didapatkan perbedaan yang signifikan dibandingkan kelompok kontrol dan dapat disimpulkan bahwa terjadi perbaikan setelah penghentian pemberian ekstrak pada dosis tersebut. Senyawa biokimia pada ekstrak daun S. oleosa yang mudah terurai oleh faktor eksternal dapat dijaga kestabilannya dengan metode mikroenkapsulasi. Pembuatan mikrokapsul ekstrak daun S. oleosa menggunakan fluid bed coating dengan penyalut polivinil alkohol dan Ethocel 10 cP berhasil melindungi senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak terhadap perubahan lingkungan selama proses sampai tahap penyimpanan. Mikrokapsul yang dibuat dapat mempertahankan kandungan total fenol dan flavonoid selama produksi, pengujian, dan penyimpanan pada berbagai suhu. Berbagai hasil pengujian mulai dari pembuatan mikrokapsul sampai tahap pembuatan sediaan tablet dan granul instan menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan in vitro serta pembuktian aktivitas hepatoprotektif setelah pengujian stabilitas memberikan hasil yang konsisten.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun S. oleosa berpotensi sebagai antioksidan dan hepatoprotektor. Hasil pengujian toksisitas termasuk kategori praktis tidak toksik dan penggunaannya dalam jangka panjang dengan dosis efektif relatif aman. Tumbuhan S. oleosa memiliki potensi untuk dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai salah satu alternatif terkait aktivitasnya sebagai hepatoprotektor, namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan aktivitasnya dan mendapatkan bukti yang lebih lengkap mengenai aktivitas tersebut.
Description
Keywords
Miikrokapsul, Kesambi, Schleichera oleosa L.