DARI PETANI PADI MENJADI PETANI BERAS
No Thumbnail Available
Date
2022-12-14
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pentingnya posisi beras dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia tidak sejalan dengan baiknya kondisi ekonomi petani padi yang merupakan pelaku utama dalam produksi beras. Sebanyak 70,42% dari jumlah rumah tangga pertanian di Indonesia hanya menguasai lahan kurang dari 1 ha, yang mana dengan luas lahan tersebut tidak akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhannya dari hasil usahatani padi yang dilakukan. Kondisi tersebut diperburuk dengan lemahnya bargaining power petani padi di tengah kondisi pasar gabah yang bersifat pasar persaingan sempurna maupun monopsoni. Petani padi menjadi petani beras digagas dengan pertimbangan terdapat marjin keuntungan yang lebih besar bagi petani jika terealisasikan.
Penelitian dilakukan di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan responden merupakan aktor-aktor yang terlibat dalam rantai produksi gabah dan beras di lokasi penelitian. Analisis rantai nilai digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang terdapat dalam rantai beserta distribusi nilai tambah dan marjin keuntungan pada setiap aktor yang terlibat.
Hasil penelitian menunjukkan meskipun terdapat marjin keuntungan lebih besar jika petani padi berubah menjadi beras, perubahan tersebut sulit dilakukan dengan beberapa pertimbangan, diantaranya: (a) keterbatasan modal, (b) kapasitas produksi gabah petani tidak mencukupi kebutuhan gabah penggilingan, (c) budaya subsisten yang kental pada petani dan (d) kelembagaan petani padi masih terfokus pada aktivitas hulu. Memanfaatkan jasa giling dari penggilingan padi rakyat dapat menjadi alternatif bagi petani untuk tetap dapat menjual hasil panennya dalam bentuk beras dan meningkatkan pendapatannya namun dengan korbanan relatif lebih rendah dibandingkan dengan melakukan pengadaan alat dan mesin pertanian dan menjalankan aktivitas penggilingan secara mandiri.
Description
Keywords
petani padi, komoditas beras, rantai nilai