EVALUASI ASIMETRIS TINGGI KONDILUS, RAMUS, PANJANG DASAR KORPUS DAN SUDUT GONIAL TERHADAP GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULA
No Thumbnail Available
Date
2017-07-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Maloklusi dentoskeletal kelas II divisi 1 yang ditandai dengan penyempitan lengkung rahang atas, gigi insisif pertama maksila protrusif, overjet besar, deep bite, otot mentalis hiperaktif dan fungsi bibir abnormal. Maloklusi skeletal yang tidak dirawat dapat menyebabkan asimetris tinggi kondilus, ramus, panjang dasar korpus dan sudut gonial serta berhubungan dengan gangguan sendi temporomandibula. Asimetris tinggi kondilus, ramus, panjang dasar korpus dan sudut gonial dapat diperlihatkan melalui radiograf panoramik sebagai salah satu metode menentukan gangguan sendi temporomandibula. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mengevaluasi asimetris tinggi kondilus, ramus, panjang dasar korpus dan sudut gonial, serta hubungannya sebagai faktor risiko terjadinya gangguan sendi temporomandibula pada anak dengan maloklusi dentoskeletal kelas II divisi 1.
Metode penelitian adalah analitik korelasional dengan menggunakan data sekunder. Sampel penelitian sebanyak 20 radiograf panoramik pasien dengan maloklusi dentoskeletal kelas II divisi 1 sebelum perawatan ortodonti di Poliklinik Kedokteran Gigi Anak Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran periode 2014-2017. Hasil penelitian diuji statistik dengan uji Z, Uji Kendall Coefficient of Concordance dan Uji Spearman Coefficient of Rank Correlation.
Hasil penelitian menunjukkan asimetris tinggi kondilus, tinggi ramus, panjang dasar korpus kanan dan kiri pada anak dengan maloklusi dentoskeletal kelas II divisi 1. Analisis uji Kendall Coefficient of Concordance memperlihatkan bahwa korelasi antara tinggi kondilus, tinggi ramus, panjang dasar korpus dan sudut gonial terhadap keluhan sendi temporomandibula sebesar 31% dan signifikan secara statistik dengan p-value 0,0001. Hasil uji Spearman Coefficient of Rank Correlation memperlihatkan keterkaitan tinggi ramus sebesar 25,59% dengan nilai p-value 0,0114381. Tinggi kondilus mempunyai korelasi sebesar 1,59% dengan nilai p-value 0,2979756. Panjang dasar korpus mempunyai korelasi sebesar 0,17% dengan nilai p-value 0,432466.
Simpulan penelitian adalah terdapat asimetris tinggi kondilus, ramus, panjang dasar korpus pada anak dengan maloklusi dentoskeletal kelas II divisi 1 serta memiliki hubungan terhadap gangguan sendi temporomandibula.
Description
Keywords
maloklusi dentoskeletal kelas II divisi 1, asimetris, gangguan sendi temporomandibula