ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT INJEKSI BERDASARKAN METODE ANALISIS ABC DAN EOQ DI INSTALASI FARMASI (Studi Kasus Pada Rumah Sakit IMC Padalarang)

Abstract

v ABSTRAK Pada IFRS IMC, ditemukan bahwa pasien terlambat diberikan obat atau bahkan ada yang tidak diberi obat dikarenakan tidak adanya stok obat di gudang, sehingga pemberian pelayanan kepada pasien tidak optimal. Hal tersebut terjadi karena IFRS masih menerapkan sistem pencatatan persediaan secara manual sehingga menyebabkan informasi persediaan obat menjadi tidak akurat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Cara pengambilan data adalah dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen dengan jumlah sampel 126 item obat injeksi. Hasil penelitian analisis ABC menunjukkan bahwa pengkalsifikasian obat injeksi berdasarkan pemakaian yaitu fast moving sebanyak 18 item (14.28%), moderate sebanyak 19 item (15.07%), dan slow moving sebanyak 89 item (70.63%) dari total 126 obat injeksi. Sedangkan pengklasifikasian berdasarkan investasi yaitu kelompok A sebanyak 9 item (71.56%), kelompok B sebanyak 15 item (19.72%), dan kelompok C sebanyak 102 item (8.72%). Berdasarkan perhitungan EOQ, jumlah obat injeksi yang harus dipesan oleh rumah sakit bervariasi yaitu dari mulai 10-28 unit obat. Dan berdasarkan perhitungan ROP, rumah sakit harus melakukan pemesanan ulang pada titik/jumlah yang bervariasi mulai dari 5-17 unit obat. Dengan menghitung EOQ maka biaya persediaan akan berkurang jika dibandingkan dengan cara pemesanan RS. Dari hasil perhitungan, TIC tanpa EOQ untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp. 8.385.195 sedangkan TIC dengan EOQ adalah sebesar Rp. 6.777.226. sehingga menimbulkan selisih sebesar Rp. 1.607.969, yang berarti rumah sakit akan lebih hemat dan efektif apabila menggunakan EOQ. Pengendalian persediaan di IFRS IMC masih belum dilakukan dengan optimal untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Dengan adanya keterbatasan sumber daya, maka sebaiknya dilakukan pemberian prioritas dalam pengendalian persedian obat injeksi dengan menggunakan analisis ABC. Metode ini membantu pihak manajemen untuk lebih fokus pada obat-obat injeksi yang memiliki nilai lebih tinggi. Selain itu, untuk menentukan jumlah obat yang akan dipesan serta waktu pemesanan yang tepat diperlukan perhitungan EOQ dan ROP. Kata kunci: Analisis ABC, EOQ, ROP, TIC, pengendalian persediaan. vi ABSTRACT At IFRS IMC, found that patients given the drug late or there were not even given the medicine because there is no stock in warehouse, so that the provision of services to the patient is not optimum. This occurred because IFRS still apply a system of recording supplies manually so as to cause inventory information being inaccurate. The type of this research is descriptive. Method of data collection is by deep interview, observation and document review with the number of sample is 126 injection drug items. The result of ABC analysis showed that the classification of drug based on the use of injection drugs fast moving (18 item), moderate (19 item) and slow moving (89 item) from the total 126 injection items. While classification based in investment, group A (9 item), group B (15 item) and group C (102 item). Based on the calculation of EOQ the number of injection drug that must be ordered by the hospital varied from 10-28 units of medication. And based on the calculation of ROP, the hospital must be reorder the medicine at the point/number ranging from 5-17 units. By calculating EOQ the stock cost of hospital will decrease compared to the hospital’s ordering policy. The calculation, TIC without EOQ for the year 2014 amounted to Rp.8.385.195, while TIC with EOQ amounted to Rp.6.777.226, giving rise to a difference of Rp.1.607.969, which means the hospital will be more efficient and effective when using EOQ. The stock maintenance method at IMC hospital has yet to be implemented in an optimal way to reach the desired efficiency and effectiveness level. Due to resources limitation, it is advised to prioritize the medicinal stock maintenance using the ABC analysis method. This method helps the management team to focus more on the injection drugs that have higher value over the others. In addition, to determine the amount of drug to be ordered as well as the time required proper ordering EOQ and ROP calculation. Keywords: ABC analysis, EOQ, ROP, TIC, inventory control.

Description

Keywords

Analisis ABC, EOQ, ROP

Citation

Collections