ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT INJEKSI BERDASARKAN METODE ANALISIS ABC DAN EOQ DI INSTALASI FARMASI (Studi Kasus Pada Rumah Sakit IMC Padalarang)
No Thumbnail Available
Date
2015-04-17
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
v
ABSTRAK
Pada IFRS IMC, ditemukan bahwa pasien terlambat diberikan obat atau
bahkan ada yang tidak diberi obat dikarenakan tidak adanya stok obat di gudang,
sehingga pemberian pelayanan kepada pasien tidak optimal. Hal tersebut terjadi
karena IFRS masih menerapkan sistem pencatatan persediaan secara manual sehingga
menyebabkan informasi persediaan obat menjadi tidak akurat.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Cara pengambilan data adalah
dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen dengan jumlah sampel
126 item obat injeksi. Hasil penelitian analisis ABC menunjukkan bahwa
pengkalsifikasian obat injeksi berdasarkan pemakaian yaitu fast moving sebanyak 18
item (14.28%), moderate sebanyak 19 item (15.07%), dan slow moving sebanyak 89
item (70.63%) dari total 126 obat injeksi. Sedangkan pengklasifikasian berdasarkan
investasi yaitu kelompok A sebanyak 9 item (71.56%), kelompok B sebanyak 15 item
(19.72%), dan kelompok C sebanyak 102 item (8.72%). Berdasarkan perhitungan
EOQ, jumlah obat injeksi yang harus dipesan oleh rumah sakit bervariasi yaitu dari
mulai 10-28 unit obat. Dan berdasarkan perhitungan ROP, rumah sakit harus
melakukan pemesanan ulang pada titik/jumlah yang bervariasi mulai dari 5-17 unit
obat.
Dengan menghitung EOQ maka biaya persediaan akan berkurang jika
dibandingkan dengan cara pemesanan RS. Dari hasil perhitungan, TIC tanpa EOQ
untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp. 8.385.195 sedangkan TIC dengan EOQ adalah
sebesar Rp. 6.777.226. sehingga menimbulkan selisih sebesar Rp. 1.607.969, yang
berarti rumah sakit akan lebih hemat dan efektif apabila menggunakan EOQ.
Pengendalian persediaan di IFRS IMC masih belum dilakukan dengan
optimal untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Dengan adanya keterbatasan sumber
daya, maka sebaiknya dilakukan pemberian prioritas dalam pengendalian persedian
obat injeksi dengan menggunakan analisis ABC. Metode ini membantu pihak
manajemen untuk lebih fokus pada obat-obat injeksi yang memiliki nilai lebih tinggi.
Selain itu, untuk menentukan jumlah obat yang akan dipesan serta waktu pemesanan
yang tepat diperlukan perhitungan EOQ dan ROP.
Kata kunci: Analisis ABC, EOQ, ROP, TIC, pengendalian persediaan.
vi
ABSTRACT
At IFRS IMC, found that patients given the drug late or there were not even
given the medicine because there is no stock in warehouse, so that the provision of
services to the patient is not optimum. This occurred because IFRS still apply a
system of recording supplies manually so as to cause inventory information being
inaccurate.
The type of this research is descriptive. Method of data collection is by deep
interview, observation and document review with the number of sample is 126
injection drug items. The result of ABC analysis showed that the classification of
drug based on the use of injection drugs fast moving (18 item), moderate (19 item)
and slow moving (89 item) from the total 126 injection items. While classification
based in investment, group A (9 item), group B (15 item) and group C (102 item).
Based on the calculation of EOQ the number of injection drug that must be ordered
by the hospital varied from 10-28 units of medication. And based on the calculation
of ROP, the hospital must be reorder the medicine at the point/number ranging from
5-17 units.
By calculating EOQ the stock cost of hospital will decrease compared to the
hospital’s ordering policy. The calculation, TIC without EOQ for the year 2014
amounted to Rp.8.385.195, while TIC with EOQ amounted to Rp.6.777.226, giving
rise to a difference of Rp.1.607.969, which means the hospital will be more efficient
and effective when using EOQ.
The stock maintenance method at IMC hospital has yet to be implemented in
an optimal way to reach the desired efficiency and effectiveness level. Due to
resources limitation, it is advised to prioritize the medicinal stock maintenance using
the ABC analysis method. This method helps the management team to focus more on
the injection drugs that have higher value over the others. In addition, to determine
the amount of drug to be ordered as well as the time required proper ordering EOQ
and ROP calculation.
Keywords: ABC analysis, EOQ, ROP, TIC, inventory control.
Description
Keywords
Analisis ABC, EOQ, ROP