Analisis Penggunaan BBM Dalam Industri Perikanan Tangkap Skala Kecil di Kabupaten Cirebon

dc.contributor.advisorAchmad Rizal
dc.contributor.advisorZuzy Anna
dc.contributor.authorWILDAN KESUMA PUTRA
dc.date.accessioned2024-05-29T03:41:34Z
dc.date.available2024-05-29T03:41:34Z
dc.date.issued2014-06-12
dc.description.abstractPenelitian ini memberikan gambaran mengenai penggunaan BBM dalam industri perikanan tangkap skala kecil di Kabupaten Cirebon diantaranya analisis proporsi BBM terhadap total cost, analisis proporsi penggunaan BBM terhadap produksi tangkapan, analisis proporsi BBM terhadap rente ekonomi, analisis hubungan antara produksi tangkapan, penggunaan bahan bakar minyak serta input lainnya, dan analisis faktor yang mempengaruhi penggunaan jumlah BBM pada perikanan skala kecil di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilaksanakan pada 7 kecamatan di Kabupaten Cirebon tepatnya dikecamatan Kapetakan, Suranenggala, Gunung Jati, Mundu, Pangenan, Gebang, dan Losari. Metode pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai proporsi antara BBM terhadap total cost di kabupaten Cirebon mencapai 0,659. Presentase total cost paling besar adalah biaya BBM sebesar 66 % dan total cost paling kecil adalah biaya perbekalan lainya sebesar 2%. Alat tangkap yang memiliki nilai rasio terbesar terdapat pada alat tangkap Apollo atau pukat harimau sebesar 0,783 dan terendah pada alat tangkap jaring rampus sebesar 0,389. Nilai total rasio jumlah total hasil tangkapan dengan banyaknya jumlah BBM yang dikeluarkan di Kabupaten Cirebon sebesar 1,664 kg/liter. Alat tangkap yang memiliki nilai rasio tertinggi adalah jaring apollo atau pukat harimau sebesar 3,728 kg/liter, sedangkan nilai rasio terendah adalah jaring kejer sebesar 0,445 kg/liter. Nilai rata-rata kebutuhan BBM pada penangkapan ikan di Kabupaten Cirebon yang paling tinggi adalah dalam penangkapan berbagai jenis udang sebesar 1,27 kg/liter, sedangkan yang paling rendah adalah ikan kuro sebesar 0,36 kg/liter. Nilai total rasio jumlah BBM dengan rente ekonomi di Kabupaten Cirebon sebesar 0,453. Alat tangkap yang memiliki nilai tertinggi adalah jaring arad sebesar 0,930, sedangkan nilai rasio terendah adalah jaring millenium sebesar 0,123 kg/liter. Faktor yang mempengaruhi penggunaan BBM diantaranya lama kegiatan penangkapan ikan dan jarak penangkapan. Artinya setiap penambahan lama penangkapan ikan sebesar 1 jam penangkapan akan bertambah pula konsumsi BBM sebanyak 2,12 liter dan setiap penambahan jarak tangkapan sebesar 1 mil , maka akan bertambah pula konsumsi BBM sebanyak 1,72 liter. Faktor yang mempengaruhi produksi tangkapan diantaranya, jarak melaut dan BBM. Artinya dalam penambahan 1 mil jarak tangkapan ikan akan bertambah pula produksi tangkapan ikan sebesar 0,511 dan setiap penambahan 1 liter BBM akan bertambah juga produksi tangkapan ikan sebesar 0,71.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/230110100078
dc.subjectPerikanan Tangkap Skala Kecil
dc.subjectKabupaten Cirebon
dc.subjectPenggunaan BBM
dc.titleAnalisis Penggunaan BBM Dalam Industri Perikanan Tangkap Skala Kecil di Kabupaten Cirebon

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 10
No Thumbnail Available
Name:
S1-2014-230110100078-Cover.pdf
Size:
43.93 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2014-230110100078-Abstrak.pdf
Size:
16.08 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2014-230110100078-DaftarIsi.pdf
Size:
25.29 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2014-230110100078-Bab1.pdf
Size:
43.17 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2014-230110100078-Bab2.pdf
Size:
87.13 KB
Format:
Adobe Portable Document Format

Collections