HUBUNGAN SKOR SWICH DENGAN LUARAN PASCA KRANIEKTOMI DEKOMPRESI TANPA DAN EVAKUASI PADA PASIEN PIS SPONTAN SUPRATENTORIAL

Abstract

HUBUNGAN SKOR SWICH DENGAN LUARAN PASCA KRANIEKTOMI DEKOMPRESI TANPA DAN EVAKUASI PADA PASIEN PIS SPONTAN SUPRATENTORIAL Latar Belakang: PIS merupakan tipe stroke dengan mortalitas tertinggi dibandingkan tipe stroke lainnya. Penyebab paling umum dari PIS spontan primer adalah hipertensi, mewakili sekitar 60-70% dari penyebab PIS. Peningkatan tekanan darah yang berkelanjutan pada PIS akut membawa risiko peningkatan perdarahan, pembesaran volume PIS, dan prognosis yang lebih buruk. PIS spontan mengakibatkan edema sitotoksik yang mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial dan efek massa berupa midline shift yang terjadi 48 jam, cedera sekunder terjadi di jaringan sekitarnya mengakibatkan kerusakan jaringan atau nekrosis. Penanganan pada pasien PIS spontan harus dilakukan dengan cepat sebelum cedera sekunder terjadi namun belum ada terapi yang terbukti meningkatkan luaran pasien secara signifikan setelah mengalami PIS, baik secara terapi medikamentosa atau pembedahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan skor SwICH dengan luaran pasca kraniektomi dekompresi dengan evakuasi dan tanpa evakuasi pada pasien PIS. Metode: Penelitian ini merupakan pendekatan metode kohort retrospektif dengan metode analitik observasi. Populasi penelitian adalah seluruh pasien dengan PIS Spontan yang menjalani kraniektomi dekompresi tanpa kraniotomi evakuasi dan dengan kraniotomi evakuasi masa perdarahan yang dirawat di Departemen Bedah Saraf RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mulai dari Januari 2018 sampai dengan Desember 2021. Data diambil dari rekam medis untuk kemudian diolah menggunakan SPSS 24 for windows. Hasil: Dalam periode 4 tahun, terdapat 63 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, 35 pasien menjalani kraniektomi dekompresi tanpa evakuasi massa perdarahan, 28 pasien menjalani kraniektomi dekompresi dengan evakuasi massa perdarahan. Dari hasil analisis, ada perbedaan signifikan rerata kadar skor Swedish ICH antar kelompok luaran. Uji Mann Whitney dilakukan pada skor SwICH yang terpisah antar kedua tindakan, hasil menunjukan bahwa tindakan kraniektomi dekompresi dengan evakuasi memberikan nilai signifikan skor SwICH terhadap luaran tindakan (p<0.05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan hasil luaran dari tindakan operasi yang dilakukan pada pasien PIS. Tindakan kraniektomi dekompresi dengan evakuasi memiliki luaran yang lebih baik dibandingkan tindakan kraniektomi dekompresi tanpa evakuasi dinilai dengan skor SwICH.

Description

Keywords

Perdarahan intraserebral, Kraniotomi, Kraniektomi

Citation