AKURASI KADAR D-DIMER DAN C-REAKTIF PROTEIN DALAM MEMPREDIKSI TERJADINYA PERFORASI PADA KASUS APPENDISITIS

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Operasi appendektomi segera, sudah sejak lama direkomendasikan untuk dilakukan pada kasus appendisitis akut karena tingginya angka kemungkinan terjadinya perforasi. Insidensi appendisitis perforasi mencapai 4-16% dari total kasus appendicitis. D-Dimer sebagai produk primer degradasi fibrin ditemukan meningkat pada pasien appendisitis. CRP masih memberikan hasil yang berbeda dalam memprediksi appendisitis perforasi Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar akurasi D-Dimer dan CRP dalam memprediksi appendisitis peforasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional prospektif dengan pendekatan cross-sectional atau potong lintang. Populasi penelitian adalah semua pasien yang datang ke IGD Bedah/Bagian Ilmu Bedah Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode September 2018 – September 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Pasien lalu akan diperiksa serum D-Dimer dan CRP preoperasi dan dilakukan pencatatan hasil durante operasi. Uji Chi-Square dilakukan pada penelitian ini dan data dianalisis menggunakan SPSS Versi 22.0 for windows pada taraf kepercayaan 95%. Nilai p bermakna bila p < 0,05 Hasil: Sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 41 pasien, yang didiagnosis mengalami appendisitis berdasarkan Tzanakis Score, yang terdiri dari 17 pasien appendisitis akut dan 24 pasien appendisitis perforasi. Rata-rata umur pasien adalah 34,8 &plusmn; 13,8 Mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (24 pasien atau 58,5%). Area untuk ROC curve untuk D-Dimer 0.929. Dengan cut off point pada 0.51 mg/l untuk appendisitis perforasi sensitivitas 95.8%, spesifisitas 76.5%, nilai duga positif(PPV) 85.2%, nilai duga negatif(NPV) 92.9% dan akurasi 87.8%. Untuk CRP dengan cut off point pada 18.84 untuk appendisitis perforasi sensitivitas 58.3%, spesifisitas 94.1%, nilai duga positif(PPV) 93.3%, nilai duga negatif(NPV) 61.5% dengan akurasi 73.2%. Kesimpulan: Kadar D-Dimer dan CRP serum yang meningkat dapat digunakan dalam memprediksi terjadinya perforasi pada pasien appendicitis. Namun D-Dimer lebih baik dalam akurasi dalam memprediksi appendisitis perforasi dibandingkan CRP. Kata Kunci: D-Dimer, CRP, appendisitis akut, appendisitis perforasi ABSTRACT Introduction: Immediate appendectomy surgery has long been recommended for cases of acute appendicitis because of the highly likelihood of perforation. The incidence of perforated appendicitis reaches 4-16% of the total cases of appendicitis. D-Dimer as the primary product of fibrin degradation was found to be increased in appendicitis patients. CRP still gives different results in predicting perforated appendicitis. The purpose of this study is to find out the accuracy of D-Dimer and CRP in predicting appendicitis peforation at the Central General Hospital (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung 2019. Method: This study used a prospective observational design with a cross-sectional approach. The study population was all patients who came to the Emergency Department (ED) of The Surgery Department of the Hasan Sadikin Hospital in Bandung from September 2018-September 2019 who met the inclusion and not in the exclusion criterias. The patient then examined for preoperative D-Dimer and CRP serum and record the results of the surgery. Chi-Square test was conducted in this study and data were analyzed using SPSS Version 22.0 for windows at a 95% confidence level. The p value is significant if p <0.05 Results: The sample included in this study were 41 patients, who were diagnosed with appendicitis based on the Tzanakis Score, which consisted of 17 acute appendicitis patients and 24 perforated appendicitis patients. The average age of patients was 34.8 &plusmn; 13.8 The majority of patients were male (24 patients or 58.5%). Area for ROC curve for D-Dimer 0.929. With a cut-off point of 0.51 mg / l for sensitivity perforation appendicitis 95.8%, specificity 76.5%, positive predictive value (PPV) 85.2%, negative predictive value (NPV) 92.9% and accuracy 87.8%. For CRP with a cut off point at 18.84 for sensitivity perforation appendicitis 58.3%, specificity 94.1%, positive predictive value (PPV) 93.3%, negative predictive value (NPV) 61.5% with an accuracy of 73.2%. Conclusion: Increased serum D-Dimer and CRP levels can be used in predicting the occurrence of perforation in appendicitis patients. However, D-Dimer is better in predicting perforated appendicitis than CRP. Keywords: D-Dimer, CRP, acute appendicitis, perforated appendicitis

Description

Keywords

D-Dimer, CRP, appendisitis akut

Citation

Collections