WACANA PERAN GENDER PEREMPUAN DALAM FILM DUA GARIS BIRU
No Thumbnail Available
Date
2022-08-15
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
Yasmin Zahra Khairunnisa, 210410160044, Skripsi, 2021. “Wacana Peran Gender Perempuan dalam Film Dua Garis Biru”. Wina Erwina, M.A., Ph.D. sebagai pembimbing utama dan Dr. Sri Seti Indriani, S. IP., M.Si. sebagai pembimbing pendamping. Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Film Dua Garis Biru bercerita tentang kisah hidup sepasang remaja yang tanpa sengaja melakukan hubungan seksual hingga mengakibatkan kehamilan tidak diinginkan. Di balik tema besarnya tentang isu pendidikan seks, film ini juga menyuguhkan isu mengenai relasi sosial antara laki-laki dan perempuan serta bagaimana mereka diposisikan dalam masyarakat. Isu mengenai peran gender perempuan menjadi titik perhatian dalam penelitian ini dikarenakan masalah keterwakilan perempuan yang masih terjadi di industri film Indonesia, juga minimnya sineas perempuan yang mengisi posisi-posisi penting dalam produksi film. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana wacana peran gender perempuan dikonstruksikan oleh penulis-sutradara ditinjau dari bagaimana posisi subjek-objek karakter perempuan ditampilkan, serta bagaimana penonton diposisikan dalam film. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis dan model analisis wacana kritis Sara Mills. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Sedangkan teori yang digunakan adalah semiotika lima kode kerangka makna oleh Roland Barthes serta teori agensi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa meskipun kerap ditunjukkan sebagai subjek pencerita, perempuan juga sering menjadi objek atas karakter lain maupun dalam sistem sosial di sekitarnya. Pada babak awal hingga pertengahan film, perempuan masih digambarkan secara bias. Namun pada resolusi cerita, perempuan ditunjukkan memiliki agensinya sendiri dalam menentukan pilihan dan menjalankan perannya. Sedangkan terkait posisi penonton, teks film lebih cenderung menempatkan penonton di pihak perempuan daripada laki-laki.
Description
Keywords
Wacana, Peran Gender, Perempuan