Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Rimoang Kencur (EEKG) terhadap Candida albicans ATCC 10231 sebagai Penyebab Angular Cheilitis

Abstract

Angular cheilitis merupakan peradangan infeksi pada sudut mulut bibir yang salah satu penyebabnya adalah Candida albicans. Obat topikal antijamur biasa digunakan untuk terapinya, namun akhir-akhir ini telah ditemukan resistensi. Diperlukan penemuan obat alternatif yang berasal dari tanaman lokal Indonesia untuk kemandirian produksi dalam negeri Indonesia. Rimpang kencur (Kampferia galanga L.) adalah salah satu tanaman obat Indonesia yang telah dimanfaatkan secara empiris dan terbukti secara ilmiah sebagai anti radang dan memiliki aktifitas antijamur. Hasil penelitian terdahulu terhadap ekstrak etanol rimpang kencur (EEKG) konsentrasi rendah efektif sebagai anti radang dalam uji in vitro dan in vivo, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antijamur EEKG tersebut terhadap C. albicans ATCC 10231. Metode yang digunakan adalah eksperimental murni menggunakan metode mikrodilusi dan difusi agar Kirby-Baeur. Sediaan uji yaitu EEKG konsentrasi 0,25%–50%, serta nystatin, dan ketoconazole sebagai kontrol pembanding. Data yang dihasilkan adalah optical density dan diameter zona hambat. Digunakan analisis statistic regresi nonlinear/polinomial orde 2 untuk grafik konsentrasi EEKG terhadap persentase penghambatan pertumbuhan C. albicans ATCC 10231. Data yang didapatkan dari kedua metode masing-masing dianalisis statistik menggunakan uji ANOVA dan uji lanjutan Post Hoc Bonferroni. Hasil penelitian mendapatkan bahwa EEKG memiliki aktivitas antijamur dengan KHM pada konsentrasi 2% (menghambat pertumbuhan jamur 23,06%) dan diameter zona hambat yang berbeda signifikan terhadap control yaitu 5,772 mm pada konsentrasi EEKG 32%. EEKG memiliki KHM terhadap C. albicans ATCC 10231 pada konsentrasi cukup rendah. C. albicans ATCC 10231 juga dinilai cukup sensitif terhadap pemberian EEKG konsentrasi 2%-50% namun diperkirakan lemah jika akan dikembangkan menjadi obat untuk terapi angular cheilitis.

Description

Keywords

Candida albicans, Angular cheilitis, Kaempferia galanga

Citation