Perbandingan Karakteristik dan Waktu Interval Operasi Pasien Trauma Kepala di IGD RSHS Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19

Abstract

Pendahuluan: Trauma kepala merupakan cedera kepala yang disebabkan oleh kekuatan eksternal pada kepala atau tubuh yang mengakibatkan terganggunya fungsi normal otak. Menurut CDC, kematian akibat cedera kepala sekitar 60.000 pada tahun 2016, dan kematian meningkat menjadi lebih dari 61.000 pada tahun 2017. Menurut Riskesdas 2018, prevalensi kejadian cedera kepala di Indonesia berada pada angka 11,9%. Pada awal tahun 2020, diketahui SARS-CoV-2 diketahui sebagai penyebab dari outbreak sebuah pneumonia berat, yang sekarang telah diketahui sebagai penyakit COVID-19. Pandemi COVID-19 ini menyebabkan perawatan pasien non-COVID buruk terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah dengan akses ke fasilitas kesehatan yang terbatas, yang tentunya mengakibatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas salah satunya penanganan cedera kepala. Metode: Penelitian ini dilaksanakan melalui analisis rekam medis pada pasien trauma kepala di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada periode sebelum masa pandemi Februari 2018 - Februari 2020 dan saat masa pandemi Maret 2020 - September 2021 untuk menilai Perbandingan karakteristik dan waktu interval operasi pasien trauma kepala di IGD RSHS sebelum dan saat pandemi COVID-19 dengan menggunakan metode analitik dengan desain studi potong lintang. Hasil: Mayoritas trauma kepala baik sebelum dan selama pandemi adalah terjadi pada laki-laki (87,04% dan 81,48%), dewasa (53,70% dan 51,9%), diakibatkan kecelakaan lalu lintas (64,81% dan 66,67%), dan disertai fraktur basis kranii anterior (22,22% dan 3,70%). Mayoritas trauma kepala dengan fraktur terbuka sebelum pandemi (46,15%) dan fraktur linear selama pandemi (48,15%), lesi kontusi serebri sebelum pandemi (33,3%) dan lesi hematoma epidural selama pandemi (38,89%), derajat trauma ringan sebelum pandemi (44,44%) dan derajat trauma sedang selama pandemi (51,9%). Jumlah sampel dengan hasil pemeriksaan PCR + dan sudah dilakukan operasi sebanyak 14 sampel (25.9%). Lama rawat inap sebelum pandemi yaitu 3-7 hari (37%) dan selama pandemi > 14 hari (5,5% PCR -, 25.9% PCR +). Interval operasi > 24 jam terjadi sebelum dan saat pandemi (38,89% dan 64,8%). Analisis data menunjukkan terdapat perbedaan signifikan lama rawat inap dan interval operasi sebelum dan selama pandemi (p = 0,04 dan p = 0,03). Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara lama rawat inap dan interval operasi pada pasien TBI sebelum dan selama pandemi COVID-19.

Description

Keywords

Trauma kepala, covid 19, studi perbandingan

Citation

Collections