Interaksi di antara Penduduk Lokal dengan Wisatawan Timur Tengah

Abstract

Kawasan Pariwisata Cipanas Puncak terkenal dengan keindahan alam dan menjadi destinasi wisata bagi wisatawan yang berasal dari Timur Tengah seperti Saudi Arabia, Yaman, Kuwait, Qatar dan sebagainya. Adanya hubungan saling mempengaruhi antara wisatawan dan penduduk lokal, termasuk ada pengaruh kuat dari wisatawan Timur Tengah dalam hal infrastruktur, ekonomi, sosial dan budaya di Kawasan Cipanas Puncak, membuat pro-kontra di masyarakat dalam mempertahankan wisatawan Timur Tengah di Kawasan Cipanas Puncak. Oleh karena itu, muncullah beberapa pertanyaan tentang bagaimana praktik interaksi antara wisatawan Timur Tengah dengan penduduk lokal dalam konteks pariwisata dan siapa yang lebih banyak mendapatkan manfaat dari praktik tersebut. Tesis ini menggunakan kerangka teori praktik, bahwa praktik manusia dibentuk oleh sistem dan struktur di tempat hidupnya. Setiap aktor, dalam studi ini adalah penduduk lokal dan wisatawan Timur Tengah akan dipengaruhi oleh sistem dan struktur kuasa yang melekat pada dirinya, dan sistem atau struktur pariwisata yang menghubungkan mereka. Tidak selamanya individu akan bertindak mengikuti strukturnya, karena kekuasaan bersifat merembes pada set (ubiquitous), kiap aspek sosial, sehingga struktur kekuasaan juga mampu ditembus atau dilawan. Maka ada kemungkinan muncullah praktik individu-individu yang keluar dari struktur dan menunjukkan agensinya. Berdasarkan temuan penelitian, ada beberapa kategori sosial dalam pariwisata di Kawasan Cipanas Puncak. Mereka adalah penduduk lokal, wisatawan Timur Tengah, pendatang-pendatang dari luar Kawasan Cipanas Puncak yang mencari nafkah dari pariwisata, dan pemerintah. Secara umum, gaya wisata yang dipilih oleh wisatawan Timur Tengah memang berbeda dengan wisatawan lainnya di Kawasan Cipanas Puncak. Wisatawan Timur Tengah lebih suka mencari fasilitas dan hiburan yang sesuai dengan budayanya. Penduduk lokal menyesuaikan keinginan dan kebutuhan wisatawan Timur Tengah secara khusus, dan menyediakan makanan, minuman, tempat tinggal, dan hiburan yang sesuai, termasuk praktik prostitusi dan pernikahan dengan penduduk lokal. Relasi kuasa yang terjadi antara penduduk lokal dan wisatawan Timur Tengah bisa dikatakan asimetris, yaitu lebih ditentukan oleh kebutuhan wisatawan Timur Tengah. Namun, ada juga agensi dari penduduk lokal untuk keluar dari kekuasaan tersebut, seperti kasus-kasus penduduk lokal yang menuntut hak mereka, dan kemampuan memanfaatkan wisatawan Timur tengah untuk mendukung bisnis sosial seperti yayasan. Jadi, meskipun ada dominasi dalam interaksi ini, tetapi dapat ditembus oleh beberapa agensi. Kata Kunci : Penduduk lokal, Wisatawan Timur Tengah, Praktik, Interaksi, Dominasi

Description

Keywords

penduduk lokal, wisatawan timur tengah, praktik

Citation