Strategi Petani Sayuran Bernilai Tinggi ( Studi Kasus Petani Sayuran di Cibodas, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat)

Abstract

Penelitian ini mengenai strategi petani sayuran bernilai tinggi di Desa Cibodas, Lembang. Perkembangan pertanian saat ini seiring dengan berkembangnya kapitalisme usahatani berdampak pada petani sebagai aktor utama dalam mengelola usahatani. Perubahan yang dipengaruhi oleh masuknya pasar, terintegrasinya pasar dan ekspansi pasar yang terjadi menimbulkan perubahan perdesaan. Selain itu, pasar juga menentukan komoditas yang dibutuhkan serta tingkat tinggi atau rendahnya harga suatu komoditas, salah satunya melalui perkembangan supermaket di Indonesia yang menimbulkan perubahan jenis tanaman yang ditanam oleh petani. Hal ini menunjukan bahwa petani sayuran, saat ini, tidak hanya berhadapan dengan pergeseran jenis komoditas usahatani yang dikelolanya akan tetapi juga berhadapan dengan tuntutan pasar saat menjual hasil produk pertaniannya sehingga membuat petani melakukan penyesuaian dalam pengelolaan usahataninya tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji gambaran pola strategi pada petani di perdesaan serta faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk strategi yang dilakukan oleh petani sayuran bernilai tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara observasi non partisipasi, pengamatan berperan serta, wawancara dan studi pustaka. Subjek penelitian ini yaitu petani sebagai pelaku kegiatan usaha tani sayuran bernilai tinggi di Desa Cibodas, Lembang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola strategi yang dilakukan oleh petani sayuran bernilai tinggi di Desa Cibodas terbagi menjadi 3 pola perilaku yaitu akumulasi modal, konsolidasi dan bertahan hidup. Pola strategi yang digunakan oleh petani kaya berupa akumulasi modal melalui pembentukan usaha dagang serta pengembangan teknologi yang mendukung usahatani yang dikembangkan seperti menjadi pemasok sayuran pada pasar swalayan dan pembangunan rumah kaca. Pada petani kelas menengah dan bawah, pola konsolidasi yang dilakukan berupa tergabungnya kedua kelas ini dalam kelompok tani, sehingga mereka dapat memanfaatkan jaringan yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Sedangkan beberapa petani kelas bawah juga menggunakan strategi bertahan hidup dengan memiliki pekerjaan lain selain di pertanian (off-farm) serta spesifikasi pekerjaan tertentu. Faktor yang berperan dalam strategi petani sayuran bernilai tinggi di Desa Cibodas yaitu munculnya kapitalisme dalam sistem pengelolaan usahatani yang dijalankan dan diferensiasi kelas. Pengenalan dengan sistem pasar yang lebih luas yaitu supermarket mempengaruhi strategi pengelolaan usahatani yang dijalani oleh petani. Sedangkan diferensiasi kelas membentuk strategi yang dilakukan oleh petani sayuran bernilai tinggi dalam mengatasi perubahan yang dialami, dalam penelitian ini yaitu perubahan jenis tanaman dan pasar.

Description

Keywords

petani, pola strategi, komersialisasi

Citation