Hubungan Tinggi Dentoalveolar Anterior Dan Posterior Serta Panjang Maksila Terhadap Tinggi Wajah Anterior Bawah Pada Anak Dengan Deep bite
dc.contributor.advisor | Tidak ada Data Dosen | |
dc.contributor.advisor | Tidak ada Data Dosen | |
dc.contributor.author | DRG FITRIA SARI | |
dc.date.accessioned | 2024-11-20T03:45:04Z | |
dc.date.available | 2024-11-20T03:45:04Z | |
dc.date.issued | 2014-07-20 | |
dc.description.abstract | Gangguan pertumbuhan wajah terutama di daerah sepertiga wajah bawah merupakan kelainan yang paling sering ditemukan di klinik, salah satu manifestasinya adalah deep bite. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan antara tinggi dentoalveolar anterior dan posterior serta panjang maksila terhadap tinggi wajah anterior bawah pada anak dengan deep bite. Metode penelitian adalah analitik observasional dengan studi cross sectional. Objek penelitian adalah foto sefalometri lateral pada anak yang didiagnosis deep bite dengan kisaran umur 10-15 tahun yang dirawat di Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG Unpad. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapat 32 sefalogram berdasarkan kriteria inklusi. Pengukuran tinggi dentoalveolar anterior dan posterior maksila, panjang maksila serta tinggi wajah anterior bawah pada sefalogram dilakukan sebanyak dua kali dengan rentang waktu seminggu kemudian dilakukan analisis statistik dengan uji korelasi Pearson dan Regresi. Hasil penelitian rerata tinggi wajah anterior bawah (LAFH), tinggi dentoalveolar anterior (UADH) dan posterior (UPDH) serta panjang maksila (ML) didapat LAFH = 59,69 ± 5,36 , UADH = 26,59 ± 3,41 , UPDH = 20,41 ± 3,31 , dan ML = 50 ± 4,83 . Dilanjutkan analisis statistik Regresi dan korelasi Pearson pada UADH terhadap LAFH ( r = 0,779 , thitung = 6,79 , pvalue = 1,55 ) , nilai ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat dan sangat bermakna. Uji korelasi UPDH terhadap LAFH ( r = 0,518 , thitung = 3,32 , pvalue = 0,002 ) yang menyatakan adanya korelasi yang kuat dan bermakna. Uji korelasi ML terhadap LAFH ( r = 0,135 , thitung = 0,74 , pvalue = 0,46 ) yang menunjukkan adanya hubungan tapi tidak bermakna secara statistik. Simpulan penelitian adalah tinggi dentoalveolar anterior maksila mempunyai hubungan dengan tinggi wajah anterior bawah yaitu berkurangnya tinggi dentoalveolar anterior maksila maka tinggi wajah anterior bawah menjadi lebih pendek. Tinggi dentoalveolar posterior maksila mempunyai hubungan dengan tinggi wajah anterior bawah yaitu berkurangnya tinggi dentoalveolar posterior maksila maka tinggi wajah anterior bawah menjadi lebih pendek. Tidak terdapat hubungan antara panjang maksila dengan tinggi wajah anterior bawah yaitu bertambahnya dan berkurangnya panjang maksila tidak akan mempengaruhi tinggi wajah anterior bawah menjadi lebih pendek. | |
dc.identifier.uri | https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160421110007 | |
dc.subject | tinggi dentoalveolar anterior maksila | |
dc.subject | tinggi dentoalveolar posterior maksila | |
dc.subject | panjang maksila | |
dc.title | Hubungan Tinggi Dentoalveolar Anterior Dan Posterior Serta Panjang Maksila Terhadap Tinggi Wajah Anterior Bawah Pada Anak Dengan Deep bite |
Files
Original bundle
1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
- Name:
- SPESIALIS-2014-160421110007-Cover.pdf
- Size:
- 20.4 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- SPESIALIS-2014-160421110007-Abstrak.pdf
- Size:
- 126.92 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- SPESIALIS-2014-160421110007-DaftarIsi.pdf
- Size:
- 94.31 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- SPESIALIS-2014-160421110007-Bab1.pdf
- Size:
- 145.54 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- SPESIALIS-2014-160421110007-Bab2.pdf
- Size:
- 719.89 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format