ANALISIS PROFIL PASIEN TUMOR GANAS OTAK GLIOMA ASTROSITIK BERDASARKAN PEWARNAAN IMUNOHISTOKIMIA ISOCITRATE DEHYDROGENASE-1 R132H- MUTANT (IDH1-R132H MUTANT) DAN LUARAN KLINISNYA

Abstract

Klasifikasi tumor saraf pusat berdasarkan WHO 2016 menggabungkan parameter genotif dan fenotif untuk akurasi diagnostik, penentuan prognosis dan pengembangan target terapeutik. Deteksi mutasi isositrate dehydrogenase 1 (IDH1) pada asam amino hot spot Arginin-132 melalui pemeriksaan imunohistokimia akan membedakan kasus glioma astrositik mutant maupun wildtype. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin dan wilayah Jawa Barat untuk menginvestigasi kejadian mutasi IDH1 pada glioma astrositik grade II, III, IV dan melakukan karakterisasi profil luaran klinis terkait mutasi tersebut. Penelitian potong lintang ini memeriksa 30 block parafin embeeded yang tersimpan di laboratorium Patologi Anatomi RSHS pada periode 2014-2018; terdiri atas 15 glioma astrositoma difus, 6 astrositoma anaplastik dan 9 glioblastoma hasil operasi/biopsy kemudian dilakukan pulasan imunohistokimia menggunakan antibody monoklonal IDH1 R132H mutant dari GeneTex. Selanjutnya dikumpulkan data sekunder pasien dari rekam medis milik RSHS dan basis data laporan harian Departemen Bedah Saraf untuk dianalisis profil luaran akhir pasien. Analisis statistik perbandingan, korelasi dan survival Kaplan-Meier dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 23 untuk Windows. Diperoleh usia median pasien 43 tahun (range 15-73 tahun) dengan dominasi 70% sampel laki-laki. Hasil pewarnaan dibaca oleh dua orang pakar PA berlisensi, diperoleh hasil imunopositif IDH1 R132H total sebesar 12/30 sampel (40%); 46.6% pada astrositoma difus, 50% pada astrositoma anaplastik dan 22.2% pada glioblsatoma; ketiganya berbeda secara bermakna p=0.005. Perhitungan profil rasio prevalensi diperoleh laki-laki 2.1 kali dibanding perempuan memiliki IDH1 R132H mutant. Analisis survival Kaplan-Meier menunjukan overall survival time IDH1 R132H positif pada glioma astrositik sebesar 22.36 bulan (95% KI 17,29-27,43) dibanding yang imunonegatif sebesar 23.41 bulan (95% KI 19,53-27,29). Means Survival Time (MST) glioma derajat rendah (grade II) imunopositif diperoleh 26.71 (95% KI 21.64-31.79) lebih tinggi dibanding glioma derajat tinggi (grade III dan IV) imunopositif sebesar 14.75 bulan (95% KI 9.36-20.14), berbeda bermakna p = 0.002. Penelitian ini telah membuktikan bahwa pemeriksaan IHK IDH1 R132H mutant merupakan alat diagnostik dan prediktor prognostik pasien Glioma

Description

Keywords

Astrositik, glioma, mutasi IDH1

Citation