Pengaruh Dosis Pupuk Organik Granul dan Interval Panen terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Kualitas Hasil Buncis Tegak pada Inceptisol Jatinangor

Abstract

Produksi buncis di Indonesia masih termasuk ke dalam kategori yang rendah. Rendahnya produksi buncis tersebut diakibatkan karena beberapa faktor, diantaranya adalah kondisi media tanam yang kurang optimal serta kualitas polong yang kurang baik. Oleh sebab itu, diperlukannya pemupukan dan pengaturan waktu interval panen yang dapat memperbaiki kedua faktor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk organik granul (POG) dan interval panen yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan, hasil dan, kualitas hasil buncis tegak pada Inceptisols, Jatinangor. Percobaan ini dilaksanakan di kebun Ciparanje dengan ketinggian 783 meter di atas permukaan laut dan tipe iklim C3 menurut Oldeman. Percobaan ini telah dilaksanakan pada bulan Februari – April 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 12 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan terdiri dari 4 dosis pupuk organik granul (POG) sebanyak 0 kg/ha, 500 kg/ha, 1000 kg/ha, dan 1500 kg/ha serta interval panen setiap 1 hari, 2 hari, dan 3 hari sekali. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh terhadap Nisbah Pupus Akar (NPA), persentase jumlah cabang produktif, serta persentase polong berdasarkan kualitas grade B dan C. Dosis pupuk organik granul 150 % dan interval panen 2 hari sekali memberikan hasil terbaik pada persentase jumlah cabang produktif sebesar 57,48 % serta persentase polong grade B tertinggi 60,17% dan grade C terendah 29,21%.

Description

Keywords

Buncis tegak, Pupuk organik Granul, Interval Panen

Citation