HUBUNGAN TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI BUDIDAYA DENGAN PENDAPATAN USAHATANI KENTANG (Solanum Tuberosum L.) ( Kasus di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Jawa Barat)

dc.contributor.advisorHepi Hapsari
dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.authorTASYA REGITA PRASETYO
dc.date.accessioned2024-05-17T04:10:29Z
dc.date.available2024-05-17T04:10:29Z
dc.date.issued2021-04-21
dc.description.abstractTASYA REGITA PRASETYO. 2021. Hubungan Tingkat Adopsi Teknologi Budidaya dengan Pendapatan Usahatani Kentang di Kecamatan Cikajang, (Solanum tuberosum L.) Kasus: Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dibimbing oleh HEPI HAPSARI. Adopsi teknologi budidaya yang dapat memengaruhi tingkat produksi secara tidak langsung juga berhubungan dengan pendapatan petani. Pengaruh tersebut berbanding lurus dengan pengaruh adopsi teknologi budidaya dengan produksi kentang. Penelitian ini bertujuan agar mengetahui karakteristik petani kentang di Kecamatan Cikajang, mengetahui keragaan usahatani di Garut, memahami hubungan tingkat adopsi teknologi budidaya dengan pendapatan usahatani kentang, dan memahami hubungan karakteristik petani dengan tingkat adopsi teknologi budidaya kentang. Penelitian ini dilakukan di Desa Cikajang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten garut, Provinsi Jawa Barat. Desain yang digunakan adalah desain kuantitatif dan teknik survey random sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis data deskriptif serta metode tabulasi silang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usahatani kentang di Kecamatan Cikajang baik dengan nilai R/C sebesar 1,7. Sehingga usahatani kentang layak untuk diusahakan. sedangkan analisis BEP menunjukkan usahatani kentang berada pada titik impas terjadi saat jumlah produksi sebesar 2.927,67 kg dan harga jual sebesar Rp. 12.219.107 per kg. Tingkat adopsi inovasi teknologi budidaya pertanian berkorelasi lemah terhadap pendapatan usahatani kentang di Kecamatan Cikajang, Sedangkan hubungan antara karakteristik petani dengan tingkat adopsi inovasi teknologi budidaya kentang di Kecamatan Cikajang menunjukkan, 3 dari 7 karakteristik petani yaitu umur, pengalaman usahatani, dan tingkat komersialisasi berkorelasi kuat terhadap tingkat adopsi inovasi teknologi budidaya pertanian . Sedangkan 4 dari 7 karakteristik petani yaitu tingkat pendidikan, luas lahan usahatani, frekuensi penyuluhan dan modal usahatani berkorelasi lemah terhadap tingkat adopsi inovasi teknologi budidaya.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150610170010
dc.subjectKarakteristik Petani
dc.subjectAdopsi Teknologi Budidaya
dc.subjectPendapatan Usahatani.
dc.titleHUBUNGAN TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI BUDIDAYA DENGAN PENDAPATAN USAHATANI KENTANG (Solanum Tuberosum L.) ( Kasus di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Jawa Barat)

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
Name:
S1-2021-150610170010-Cover.pdf
Size:
202.52 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2021-150610170010-Abstrak.pdf
Size:
183.24 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2021-150610170010-DaftarIsi.pdf
Size:
214.47 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2021-150610170010-Bab1.pdf
Size:
204.42 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2021-150610170010-Bab2.pdf
Size:
655.59 KB
Format:
Adobe Portable Document Format

Collections