Induksi Kalus, Daya Regenerasi dan Induksi Variasi Somaklonal Wortel (Daucus carota) secara In Vitro

Abstract

Wortel termasuk dalam lima besar jenis sayuran yang banyak dikonsumsi dalam dunia. Konsumen memiliki kecenderungan memilih wortel dengan karakter-karakter tertentu yang menyebabkan budidaya wortel hanya terfokus pada karakter spesifik. Hal ini menyebabkan variasi wortel di Indonesia semakin rendah. Oleh karena itu, dilakukan percobaan untuk meningkatkan variasi genetik pada wortel. Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran pada bulan Maret sampai Juli 2016. Percobaan disusun dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil percobaan menunjukkan bahwa daya induksi kalus dan daya regenerasi kalus tidak berbeda nyata pada #95 dan #409. Pada tahap multiplikasi, rata-rata ukuran kalus terbesar terdapat pada #95 tanpa penambahan mutagen EMS (Ethyl Methane Sulfonate). Pada tahap regenerasi awal, rata-rata ukuran kalus berbeda nyata pada media I yaitu MS (Murashige & Skoog) + 0,1 mg/L 2,4-D (Diklorofenoksiasetat) + 0,2 mg/L kinetin + Casein Hydrolisate 500 mg/L dan media II yaitu MS + 1 mg/L BA (Benzyl Adenin) + Casein Hydrolisate 500 mg/L diperoleh dari #409 mutasi EMS 0,05%. Regenerasi kalus wortel pada media MS tanpa ZPT lebih baik dari pada media I dan II. Terdapat variasi planlet M1V1 pada #95 dan #409 dengan perlakuan mutasi 0,2% dengan karakteristik warna daun lebih hijau, ukuran daun dan batang lebih besar dari pada perlakuan kontrol.

Description

Keywords

Ethyl Methane Sulfonate, induksi mutasi, in vitro

Citation