Kemampuan Multiplikasi Eksplan Stroberi (Fragaria x ananassa) pada Aplikasi Variasi BAP, TDZ, dan NAA secara In vitro

Abstract

Zat pengatur tumbuh merupakan salah satu faktor penting keberhasilan dalam kultur jaringan. BAP termasuk golongan sitokinin yang paling banyak digunakan karena dinilai lebih stabil, tidak mahal dan lebih efektif. TDZ dapat meningkatkan kerja sitokinin lain, baik sitokinin eksogen ataupun sitokinin endogen. NAA termasuk golongan auksin yang bersifat lebih stabil, karena tidak mudah terurai dan teroksidasi oleh enzim-enzim yang dikeluarkan oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan konsentrasi BAP, TDZ dan NAA yang terbaik untuk pertumbuhan eksplan stroberi secara in vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, yang berlangsung dari bulan April sampai Juli 2022. Eksplan yang digunakan adalah tunas aksilar tanaman stroberi varietas Sweet Charlie yang berasal dari planlet hasil perbanyakan secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Media yang digunakan adalah Murashige dan Skoog (MS) dengan penambahan zat pengatur tumbuh BAP (0 ppm dan 0,5 ppm), TDZ (0 ppm dan 0,1 ppm), dan NAA (0 ppm dan 0,1 ppm). Pemberian jenis dan konsentrasi BAP, TDZ dan NAA yang berbeda menghasilkan pengaruh yang berbeda terhadap multiplikasi tunas eksplan stroberi varietas Sweet Charlie secara in vitro. Pemberian 0,1 ppm TDZ menghasilkan jumlah tunas terbanyak yaitu 5.38 tunas.

Description

Keywords

BAP, TDZ, NAA

Citation