Sistem Toponimi Kampung di Kecamatan Bandung Kabupaten Serang: Kajian Linguistik Antropologi

Abstract

Tesis ini berjudul “Sistem Toponimi Kampung di Kecamatan Bandung Kabupaten Serang: Kajian Linguistik Antropologi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur dan makna leksikal toponimi, mendeskripsikan makna representasi budaya dalam toponimi, dan mendeskripsikan faktor yang memengaruhi perbedaan karakteristik sistem toponimi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis data secara deskriptif. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan bahasa dan etnografi dalam menganalisis data. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik pancing, cakap semuka dan tansemuka, teknik rekam, dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah padan dengan alat penentu bahasa tulis dan mitra wicara. Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas data primer yang bersumber pada informan dan data sekunder yang bersumber pada dokumen kantor Kecamatan Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara morfologis, bentuk toponimi kampung di Kecamatan Bandung terbagi atas kata monomorfemis dan polimorfemis. Morfem yang membentuk toponimi kampung terdiri dari satu morfem bebas, gabungan dua morfem bebas, dan gabungan morfem bebas dengan morfem terikat. Kelas kata yang terdapat pada data toponimi adalah nomina, verba, gabungan nomina, dan gabungan adjektiva dengan nomina. Bahasa yang digunakan pada toponimi kampung di Kecamatan Bandung terdiri dari bahasa Sunda, Sunda Baduy, Melayu / Indonesia, Jawa, Jawa Kuno (Kawi), dan Sanskerta. Aspek toponimi yang ditemukan adalah (1) aspek perwujudan yang terdiri dari (a) latar perarian (wujud air); (b) latar rupabumi (geomorfologis); dan (c) latar lingkungan alam (biologis-ekologis), (2) aspek kemasyarakatan yang berkaitan dengan (a) aktivitas masyarakat; (b) bentuk harapan; (c) perkampungan atau tempat; (d) peralatan; (e) tokoh masyarakat; (f) unsur bangunan; dan (g) kombinasi aspek kemasyarakatan, dan (3) aspek budaya yang berupa folklor tentang sistem kepercayaan (religi). Perbedaan karakteristik toponimi kampung di Kecamatan Bandung disebabkan oleh adanya perbedaan etnis, aspek fisik dan non-fisik yang dimiliki masyarakat, dan pola pikir.

Description

Keywords

Linguistik Antropologi, Toponimi, Bahasa dan Kebudayaan.

Citation