SINTESIS SENYAWA ANTIMIKROBA BASISIKLIN MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE SINTESIS PEPTIDA FASE PADAT DAN FASE LARUTAN

Abstract

Peptida antimikroba (AMP) menjadi alternatif yang menarik sebagai terapi bagi kesehatan manusia, karena toksisitasnya yang rendah dan tidak mudah mengalami resistensi. AMP memiliki aktivitas dengan spektrum yang luas meliputi bakteri Gram positif dan Gram negatif, jamur, dan virus seperti influenza A3 atau virus HIV-1. Salah satu sumber peptida antimikroba yang berasal dari hewan laut yaitu basisiklin. Basisiklin yang merupakan heksapeptida siklik telah diisolasi dari strain Bacillus sp. (BC028) yang terdapat pada kerang biru (Mylitus edulis) oleh Wiese et al. (2018). Senyawa ini memiliki aktivitas biologi sebagai antibakteri yang sangat baik terhadap bakteri Enterococcus faecalis JH212 dan Staphylococcus aureus NCTC 8325 dengan nilai MIC sebesar 8 dan 12 μM, berturut-turut. Dengan aktivitas antibakteri yang aktif ini, senyawa basisiklin dapat menjadi kandidat antibakteri baru. Untuk dapat mengeksplorasi senyawa basisiklin, akses untuk mendapatkan senyawa ini perlu dilakukan. Dalam laporan ini, senyawa target basisiklin disintesis menggunakan kombinasi metode sintesis peptida fase padat dan fase larutan. Strategi sintesis Fmoc/t-Bu digunakan dalam penelitian ini, dengan resin 2-klorotritil klorida sebagai penyokong padat dan seluruh reaksi kopling dibantu dengan kombinasi reagen kopling HATU dan HOAt. Seluruh peptida hasil sintesis dilepaskan dari resin menggunakan 20% TFA dalam DCM. Peptida linear dianalisis kemurniannya menggunakan RP-HPLC analitik (tR=7,140 menit) dan dikarakterisasi menggunakan HR-ToF-MS, 1H-NMR, 13C-NMR, dan IR. Siklisasi dilakukan dalam fase larutan menggunakan reagen HATU sebagai pengkopling dengan penambahan basa DIPEA (12 ek.) dan dalam konsentrasi encer (0,001 M) pada suhu ruang. Padatan peptida hasil siklisasi kemudian dimurnikan menggunakan kromatografi kolom. Padatan peptida yang sudah murni dianalisis menggunakan RP-HPLC analitik yang menunjukkan waktu retensi 20,016 menit. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan spektroskopi massa HR-ToF-MS yang menunjukkan [M+H]+ sebesar 601,3713 ([M+H]+ terhitung 601,3714) dan dikonfirmasi lebih lanjut menggunakan 1H-NMR (CD3OD, 500 MHz), 13C-NMR (CD3OD, 125 MHz) dan IR. Basisiklin hasil sintesis kemudian diuji aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538, Enterococcus faecalis ATCC 29212, Escherichia coli ATCC 11229 dengan metode cakram Kirby-Bauer serta aktivitas antijamur diujikan terhadap Candida albicans ATCC 10231. Zona hambat peptida linear basisiklin terhadap E. coli sebesar 2,08 mm, sedangkan zona hambat basisiklin terhadap E. faecalis sebesar 2,08 mm.

Description

Keywords

Basisiklin, sintesis peptida fase padat, heksapeptida siklik

Citation

Collections