Diskursus Cantik Perempuan Sunda pada Penggunaan Produk Kecantikan

Abstract

Cantik menjadi pembahasan tak berujung bagi perempuan, sejak zaman dahulu higga saat ini perempuan selalu dikaitkan dengan kecantikan. Perempuan Sunda dikenal sebagai perempuan cantik yang tergambar dalam arsip-arsip seperti naskah Sunda kuno, cerita rakyat, atau mitos seperti Purbasari Ayu Wangi, Dayang Sumbi, dan Dewi Sri Pohaci. Diskursus diartikan sebagai sebuah sistem berpikir, ide-ide, atau pemikiran yang kemudian menggambarkan sebuah budaya yang menjadi ciri khas pembicaraan dalam periode tertentu. Studi ini bertujuan untuk mengetahui diskursus cantik perempuan Sunda Kota Bandung dan kaitannya dengan penggunaan produk kecantikan yang saat ini sangat masif. Penelitian ini dikaji menggunakan teori diskursus Michel Foucault, dengan metode arkeologi pengetahuan untuk menentukan diskontinuitas antara satu pengetahuan dan pengetahuan lainnya. Tekhnik pengumpulan data dengan wawacara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa diskurus cantik perempuan Sunda Kota Bandung pada penggunaan produk kecantikan ialah: 1. Cantik tidak hanya dinilai dari penampilan fisik, maka penilaian cantik juga didasarkan pada perilaku dan pemikiran; 2. Perempuan dinilai cantik ketika mereka mensyukuri, percaya diri, menemukan kecantikan khas dalam dirinya, dan mencintai dirinya sendiri; 3. Tidak ada standar fisik yang sama, namun perempuan Sunda Kota Bandung mengharapkan kulit wajah yang sehat dan bersih; 4. Produk kecantikan merupakan hasil dari praktik-praktik pengetahuan cantik dan perempuan Sunda bebas menggunakan produk apapun sesuai cantik yang dicita-citakan tanpa terkotak-kotakan antara yang cantik dan tidak berdasarkan standar cantik.

Description

Keywords

Diskursus, Cantik, Produk Kecantikan

Citation

Collections