ANALISIS GAP UNTUK STRATEGI PENERAPAN TARIF LISTRIK REGIONAL (STUDI KASUS WILAYAH REGIONAL JAWA BARAT DAN BANTEN)

dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.authorNOVIA HAFNIDAH
dc.date.accessioned2024-05-31T02:34:25Z
dc.date.available2024-05-31T02:34:25Z
dc.date.issued2013-07-27
dc.description.abstractABSTRAK Dalam studi ini penulis melakukan analisis terhadap kesenjangan (gap) antar kabupaten dan kota di wilayah Jabar dan Banten yang dapat dilihat dari kondisi ekonomi, ketersediaan sumber energi primer serta infrastruktur kelistrikan yang ada. Analisis terhadap kesenjangan (gap) antar daerah tersebut akan berguna untuk menentukan strategi penerapan Tarif Listrik Regional di wilayah Jabar dan Banten. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif. Berdasarkan tujuan penelitian maka penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif yang bersifat developmental, yaitu jenis penelitian untuk menemukan suatu model atau prototype, dan bisa digunakan untuk segala jenis bidang. Jumlah narasumber adalah 7 (tujuh) orang para pakar kelistrikan dan ekonomi energi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hasil pengumpulan data sekunder dan wawancara dianalisis dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) atau Proses Hirarki Analitik untuk menentukan urutan prioritas daerah di wilayah Jabar dan Banten yang telah siap untuk menerapkan tarif listrik regional. Untuk memudahkan pengelompokan wilayah pelaksana tarif listrik regional, penulis menetapkan kota Batam sebagai wilayah yang telah berhasil menerapkan tarif listrik regional sejak 2001, yang dijadikan benchmark wilayah pelaksana kebijakan tarif listrik regional di Jabar dan Banten. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kota Cilegon, Kota Bandung dan Kabupaten Bekasi merupakan wilayah yang paling siap/sangat direkomendasikan untuk menerapkan tarif listrik regional. Skor ketiga wilayah tersebut berada di atas skor dari Kota Batam sebagai standar. Adapun Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Serang, Kabupaten Bandung dan Kota Bogor termasuk kedalam wilayah yang masih direkomendasikan karena skor daerah-daerah tersebut lebih kecil dibandingkan skor Kota Batam, namun masih lebih tinggi dari rata-rata skor keseluruhan daerah. Sedangkan kota dan kabupaten lainnya termasuk dalam kategori tidak direkomendasikan untuk melaksanakan tarif listrik regional dimana skor yang diperoleh lebih kecil dibandingkan skor dari Kota Batam dan juga dibawah rata-rata skor keseluruhan daerah. Pada daerah ini, listrik tetap pada fungsi dasarnya yaitu infrastruktur yang menjadi kewajiban pemerintah untuk menyediakannya. Kata kunci : gap, AHP, tarif, regional, segmentasi
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/170720080004
dc.subjectgap
dc.subjectAHP
dc.subjecttarif
dc.titleANALISIS GAP UNTUK STRATEGI PENERAPAN TARIF LISTRIK REGIONAL (STUDI KASUS WILAYAH REGIONAL JAWA BARAT DAN BANTEN)

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 11
No Thumbnail Available
Name:
S2-2013-170720080004-Cover.pdf
Size:
74.59 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2013-170720080004-Abstrak.pdf
Size:
34.69 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2013-170720080004-DaftarIsi.pdf
Size:
148.11 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2013-170720080004-Bab1.pdf
Size:
232.57 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2013-170720080004-Bab2.pdf
Size:
166.27 KB
Format:
Adobe Portable Document Format