PENGARUH LATIHAN DENGAN MENGGUNAKAN AFFORDABLE AND APPLICABLE RENAL MODEL (AARM) TERHADAP KETERAMPILAN NEFROSTOMI PERKUTAN DAN PENILAIAN PERSEPSI PENGGUNAANNYA

Abstract

Pendahuluan: Nefrostomi perkutan merupakan tindakan gawat darurat pada ginjal dan saluran kemih bagian atas dengan tujuan mengalirkan urin dari sistem pelvokalises. Pencapaian kompetensi untuk melakukan prosedur ini memerlukan pelatihan psikomotor yang terstandar dan khusus, tanpa mengabaikan keselamatan pasien. AARM dikembangkan sebagai media pelatihan prosedur nefrostomi perkutan yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Oleh karena itu, kami ingin mengetahui pengaruh pelatihan menggunakan AARM terhadap keterampilan dan persepsi dalam melakukan tindakan nefrostomi perkutan pada residen urologi tahap satu. Metode: Sebanyak 24 residen urologi tahap satu yang belum pernah melakukan nefrostomi perkutan dibagi secara acak menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 12 orang. Materi mengenai nefrostomi perkutan diberikan pada kedua kelompok. Kelompok eksperimen menjalani pelatihan nefrostomi perkutan menggunakan AARM sedangkan kelompok kontrol tidak. Kedua kelompok kemudian melakukan nefrostomi perkutan dan dinilai durasi visualisasi jarum nefrostomi pada USG, durasi tusukan dan durasi tindakan nefrostomi perkutan dengan panduan USG. Analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS ver 26.0. Hasil: Penilaian pengetahuan dasar nefrostomi menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen memiliki perbandingan nilai pre-test dan post-test yang berbeda bermakna dengan nilai rata-rata berurutan 7.83±1.467 dan 8.67±1.073 (p=0.034). Akan tetapi, secara umum pencapaian pengetahuan (post-test) pada kedua kelompok tidak berbeda bermakna (p=0.685). Perbandingan penilaian durasi visualisasi jarum nefrostomi, durasi tusukan (puncture) dan durasi untuk melakukan tindakan nefrostomi perkutan pada kelompok eksperimen dan kontrol menunjukkan perbedaan bermakna dengan nilai p=0.028, p=0.007, dan p=0.01 secara berurutan. Penilaian persepsi penggunaan AARM untuk latihan nefrostomi perkutan menunjukkan respon yang baik pada kelompok eksperimen. Kesimpulan: pelatihan dengan menggunakan AARM dapat meningkatkan pengetahuan, mempersingkat durasi visualisasi jarum nefrostomi, durasi tusukan dan durasi untuk melakukan tindakan nefrostomi perkutan dengan panduan USG. Penggunaan AARM juga memiliki persepsi yang baik dari penggunanya.

Description

Keywords

alat peraga nefrostomi perkutan, panduan ultrasonografi, pelatihan operasi

Citation